Selasa, 10 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 1

Title : Devil Girls - Chapter 1

Author :  Choi Dae Kyung a.k.a nugraheny AP (@NugrahenyPra)

Genre : Horror,Friendship.

Rating : G

Type : Chapter

Main Cast  : All member Boyfriend + Sistar
         

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,Entah dia sahabatku atau bukan,tapi ia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam.Tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu,demi semua orang yang kusayangi" (Summary Gaje ._.)

———
    Ia mengintip keluar melalui jendela perpustakaan,Sepi dan.. aman,lalu ia menghampiri meja itu dan mengobrak abrik laci meja itu.
Buku-buku catatan kecil berdebu banyak berserakan di laci tersebut.
"Buku peminjam,pengurus perpustakaan,administrasi,eh~ apa ini ?"Kwangmin menarik sebuah buku bersampul coklat tua dan berdebu tebal yang tak berisi judul.
"Jo Kwang Min !"
    Tanpa ia sadari,Hyolyn—librarian mereka—sudah berada di depan pintu perpustakaan dengan tatapan heran ke arah Kwangmin,kwangmin tersentak dan cepat cepat menyembunyikan buku bersampul coklat tersebut di punggungnya.
"Eh..em..a..annyeong songsaenim"katanya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Ti-tidak..aku hanya ditugaskan untuk.. merapikan mejamu.. ya merapikan mejamu"Sahut Kwangmin—berbohong—.
"Oh baiklah,sekarang menyingkir dari situ dan kembali ke kelasmu,20 menit lagi pelajaran akan dimulai"
"Ne..Songsaenim"
    Hyolyn kembali ke mejanya dan mulai menyalakan komputernya dan fokus kepada data-data administrasi,sementara Kwangmin,dengan langkah cepat meninggalkan perpustakaan,dan tentu saja dengan buku tua itu.

                   Devil Girls

   "Darimana saja kau hah ?"semprot Youngmin ketika Kwangmin masuk ke kelas."maaf hyung,tadi aku habis dari perpustakaan dan aku menemukan ini"jawab kwangmin sambil memperlihatkan buku yang ia temukan kepada teman temannya.
"Eoh ? Buku apa itu ?"tanya Jeongmin.kwangmin menggeleng sambil mengangkat bahunya.
"Aku rasa mungkin ini semacam buku diary"kata Kim Donghyun,yang tertua dari mereka berenam.
"Dimana kau menemukannya ?"tanya Minwoo."di meja Hyolyn Saem".
   Minwoo membelalakkan matanya,begitu juga yang lainnya."apa kau ini sudah gila hah ?!"Kata Hyunseong.
"Hehe..mian hyung,aku hanya penasaran dan membawa buku ini lari"ujar Kwangmin.
"Lalu.. apa yang ingin kau lakukan dengan buku ini kwang ?"tanya Youngmin.
"Aku akan membacanya setibanya di rumah nanti"
   Donghyun menghela nafas "yasudah kau masukkan saja dulu buku itu ke tasmu,sebelum Hyolyn saem dan yang lainnya tau"katanya.Kwangmin mengangguk dan menuruti perkataan Donghyun.
   "Hey..kalian sudah tau tidak,masalah Murid kelas sebelah yang tewas mendadak itu ?"tanya Jeongmin tiba-tiba,yang lainnya menggeleng."siapa ?"tanya Minwoo.Jeongmin melanjutkan ceritanya "namanya kalau tidak salah.. Kim Heechul,anak kelas sebelah yang terkenal pandai itu.. dia meninggal baru dua hari yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya"Ujarnya.
"Kim Hee Chul ? Mengapa aku tidak tau kabar itu ya ?"timpal Kwangmin.
"Aku juga baru dapat info ini dari Dasom"
"Kau jangan mengada ada Lee Jeongmin"kata Hyunseong
"Aku tidak mengada-ada,aku serius,jika kalian tidak percaya kalian tanya saja pada siswa siswi lainnya"kata Jeongmin mencoba meyakinkan.
"Memangnya dia ditemukan tewas dimana ?"tanya Minwoo.Jeongmin tampak mengingat-ingat "di ruang Ketua OSIS"katanya kemudian
"Ruang Ketua OSIS ?"Sanggah Donghyun,Jeongmin mengangguk."aneh"gumam Kwangmin.
  "Memangnya diantara kalian ada yang mengenal Kim Heechul itu ?"tanya Hyunseong—lagi—. "Aku tidak begitu mengenalnya,hanya saja dulu aku sempat satu tim volley dengannya dan setahuku.. Kim Heechul itu adalah mantan kekasih dari Yoon Bora"ujar Youngmin."Yoon Bora ?"sanggah Kwangmin."ya,mereka putus 2 minggu yang lalu dan setelah itu Heechul berpacaran dengan Park Jiyeon,murid dari sekolah lain".
"Hmm.."gumam Minwoo "mungkin kita bisa menyelidiki hal ini,ini akan menjadi seru !!".
"Aku setuju !"seru Kwangmin
Wajah Youngmin berubah pucat "aku tak ikut".
"Hyung..."
"Hey Jo Youngmin,bilang saja kau takut kan ?"Ledek Jeongmin.Youngmin mendelik "Anniyo!! Aku hanya malas".
"Ah..kau berbohong,kau pasti takut"
"Tidak !"
"Iya"
"Tidak !"
"Jangan berbohong"
"Baiklah ! Jika tidak percaya kita buktikan besok malam"Kata Youngmin sambil mengerucutkan bibirnya.

———
Tak tuk tak tuk

   Suara high heels dari seorang perempuan muda yang bernama Jung Hyo Lyn ini terdengar mendekati meja sang Ketua OSIS,Yoon Bora.Bora yang saat itu tengah mengurus berkas berkas pendaftaran murid baru langsung mengangkat muka dari berkas berkas itu dan langsung menghampiri Hyolyn.
   "Ada apa ?"tanyanya."aku sudah mengurus semuanya,Yoon Bora"jawab Hyolyn lalu menyerahkan sebuah lampiran dan sebuah tas plastik berisi sesuatu di dalamnya kepada Bora.Bora menerima plastik dan lampiran itu,lalu meletakkannya di Laci mejanya.
"Apa beritanya sudah tersebar luas ?"tanya Hyolyn."mungkin sudah,tapi mereka tak tau siapa dibalik semua ini Hyo".
Hyolyn tersenyum puas,ia merogoh tasnya,lalu mengeluarkan secarik foto dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada Bora
"Dia selanjutnya"

———
   Bel istirahat berbunyi mengakhiri pelajaran sejarah yang diterangkan oleh Leeteuk Saem tersebut,suatu anugrah bagi murid murid di kelas itu juga.
   Satu persatu,siswa dan siswi berjalan meninggalkan kelas,kecuali 6 orang namja ini,siapa lagi kalau bukan Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin.Mungkin mereka akan melanjutkan pembicaraan yang tertunda tadi.
   Kwangmin memasukkan bukunya ke dalam tasnya dan menghela nafas,kemudian Minwoo berjalan mendekatinya dan duduk di bangku yang terletak di seberang bangku Kwangmin dan menghela nafas berat."pelajarannya sangat membosankan"umpatnya.Kwangmin tertawa "terima sajalah,seberapa membosankannya pelajaran pasti berguna juga untukmu nanti"tuturnya."huh..andai saja aku se-genius kau"desah Minwoo,Kwangmin—kembali—tertawa "tidak seperti itu juga".
   Tak lama kemudian,Donghyun dan yang lainnnya ikut bergabung bersama merieka berdua.
"Hey Youngmin,Kwangmin,nanti malam kita berkumpul di rumah kalian saja ya"kata Donghyun
"Tumben sekali,biasanya jika ada acara kita selalu berkumpul di rumahmu"sahut Youngmin.
"Yah..begitulah"desah donghyun "di rumahku sedang ada acara,dan ini adalah kesempatanku untuk menghindari acara membosankan itu"lanjutnya
"Apa sama membosankannya dengan Pelajaran tadi ?"celetuk Jeongmin,donghyun tak menggubrisnya.
   "Hey !! Annnyeong!"Seorang yeoja berkulit putih dan bertubuh tinggi—yang baru saja masuk kelas—menghampiri mereka bersama seorang temannya yang lebih putih darinya dan bertubuh agak kurus.
"Eoh ? Soyu-ya?"Kata Donghyun sambil berdiri dan menghampiri orang yang dipanggilnya Soyu itu."ada apa ?"sambungnya.
   Soyu tersenyum manis kepada mereka semua,lalu berkata "aku akan mengadakan pesta nanti malam,datang yaa"katanya
"Pes-ta ?"sanggah Minwoo,Soyu mengangguk."kapan ?"tanya Youngmin."nanti malam,pukul 19.00 KST".
"Tetapi hati-hati jika kalian datang ke pesta itu,karena disitu ada banyak fangirl kalian"Timpal Teman Soyu,Dasom.Jeongmin tertawa "Fangirl?!"katanya"paling-paling orang-orang itu hanya memandang kita dari wajah,aku tidak suka yeoja yang seperti itu"sambungnya.
   Soyu tertawa "ngomong-ngomong kalian sedang membicarakan apa ?"Tanya-nya kemudian."Tentang Kim Hee-Chul"Jawab Kwangmin.
Wajah Soyu berubah menjadi pucat—dan kwangmin merasa ada sesuatu yang janggal—."ada apa ?"tanya Hyunseong,Wajah soyu langsung berubah."a..anniyo~ aku hanya sedih saja,karna.. Kim Hee-Chul itu kan mantan kekasih dari temanku juga,jadi ya..begitulah"katanya.
"Memangnya untuk apa kau mengadakan pesta ? Sekarang kan bukan hari ulang tahunmu ?"tanya Donghyun.
"Tidak,aku hanya bosan dan ingin mengadakan pesta,tapi ini bukan pesta yang terlalu meriah kok"sahut Soyu,Donghyun hanya ber'oh'ria.
   "Baiklah,jika sudah selesai,aku dan Soyu keluar dulu,jangan lupa datang tepat waktu ya..bye"ucap Dasom lalu mereka berdua keluar dari kelas,kwangmin mengernyitkan dahinya.
"Bukankah kalian melihat ada yang salah ?"tanyanya.
"Mwo?"tanya Donghyun
Kwangmin terdiam,lalu menggeleng kecil."Lupakan"

———
18.45 KST

    Donghyun merapikan jas hitamnya,Hyunseong menyisir rambutnya yang kecoklatan,Minwoo sedang memilih sepatu yang tepat untuknya—agar dia bisa terlihat lebih tinggi saat acara nanti—,Jeongmin sedang sibuk di depan cermin,sementara Si kembar itu baru saja turun dari tangga—rumah mereka—.
   "Hey Jo Twins,rumah kalian keren ya,cermin kalian juga keren,kemana Orang tua kalian ?"tanya Jeongmin tanpa berpaling."mereka sedang ada urusan sehingga harus pergi ke Busan untuk beberapa waktu,em..cukup lama,5 Bulan"jawab Youngmin,Jeongmin menanggapi hanya dengan bergumam'oh' sambil tetap tidak berpaling dari cerminnya.
   "huh..gara gara pesta ini,aku jadi tidak bisa membaca buku itu"Dengus kwangmin,Minwoo tertawa"kita kan bisa membacanya setelah pesta ini selesai,oh iya mana sepatu yang cocok untukku,yang ini,atau yang ini ?"tanya Minwoo sambil mengangkat dua pasang sepatu berwarna hitam dan Biru donker kehitaman kepada Kwangmin."Terserah kau saja,tapi aku lebih suka yang berwarna biru kehitaman itu,lagipula itu kan bisa membuatmu kelihatan lebih tinggi"ujar Kwangmin."baiklah".
Donghyun merapikan Kerah jasnya dan menarik bagian bawah jas itu."Baiklah,apa kalian semua sudah siap ? Kita sudah telat,ayo cepat berangkat"

———
Di pesta
  
    Orang-orang di pesta Soyu bercengkerama dengan ria,ada yang menikmati anggur dan memakan kue,semuanya tampil cantik dan tampan,begitu juga dengan mereka,Bora,Soyu,dan Dasom yang sedang duduk di bangku taman di halaman rumah Soyu yang luas,juga tempat diadakannya pesta itu.
   "Hey soyu,dimana enam pria itu ? Bukankah tadi kau sudah mengajak mereka ?"tanya Bora,Soyu mengangkat bahunya "Molla"jawabnya."tunggu saja,sebentar lagi pasti mereka akan datang"kata Dasom.
   Benar saja,sebuah mobil Hitam besar berhenti di depan rumah Soyu,enam orang pria tampan yang kompak memakai jas warna hitam turun dari mobil itu.Seketika suasana menjadi riuh,semua yeoja di pesta itu berkerumun menyaksikan enam pria tampan yang tak lain adalah Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin itu.Bisa dibilang,yeoja yeoja itu adalah Fangirl mereka,seperti yang dibilang Soyu saat di kelas tadi siang.

"Waah tampan sekali"
"Aaa!! Aku serasa ingin pingsan!!"
"Siapa mereka ?! Aku ingin menjadi kekasih mereka"

   Kira-kira seperti itulah yang digumamkan oleh yeoja yeoja di pesta itu,namun keenam namja itu menganggap mereka 'berlebihan',dan mereka biasa biasa saja menanggapi hal itu,dengan wajah datar dan sikap yang cool,kecuali Minwoo yang tersenyum ramah kepada semua orang di pesta itu.
  "Oh,kalian sudah datang ?"kata Soyu dan teman temannya ditambah dengan Hyolyn yang ikut bergabung bersama mereka.
"Ne"jawab Donghyun singkat.
"Oh..Annyeong Songsaenim"kata Youngmin sambil membungkuk.
"Ne,annyeong,kalian semua datang juga ?"tanya Hyolyn sambil tersenyum manis."Ya,kami semua diundang oleh Soyu untuk datang,apakah kami telat ?"Ujar Jeongmin.
"Tidak Jeongmin-ah,pesta baru saja akan dimulai,silahkan masuk"ucap Soyu.
"Ne,Gomaseubnida"
   Mereka pun masuk ke halaman tempat pesta diadakan,Semua hadirin di pesta tersebut mengerumuni Soyu yang tampak sedang ingin mengumumkan sesuatu.
"Baiklah semuanya,karna kurasa semua yang kuundang telah datang,jadi pesta siap dilaksanakan,Kalian boleh mengambil topeng yang kalian inginkan di sana"Kata Soyu sambil menunjuk Meja besar di bawah pohon mapple yang berisi setumpuk topeng.
   "Topeng?"Sanggah Donghyun "mereka tidak bilang bahwa ini adalah pesta topeng". "Justru itu malah bagus,kita bisa menikmati acara ini tanpa ada orang yang mengenal dan menganggu kita,Iya kan Jeongmin-ah ?"Kata Hyunseong sambil menyenggol pelan lengan Jeongmin,Jeongmin mengangguk.
"Ini aneh"gumam Kwangmin.
"Sudahlah,nikmati saja"kata Youngmin,lalu mereka berenam berjalan ke arah meja berisi setumpuk topeng tersebut.Keenamnya memilih topeng berwarna hitam senada dengan jas mereka agar mereka berenam lebih susah dikenali.Setelah memakai topeng tersebut,Mereka berjalan menuju meja bundar dengan enam kursi yang terletak agak di pinggir.
   Di sisi lain,seorang wanita dengan dress merah muda dan sarung tangan senada juga topeng berwarna senada, memakai jaket berbulu panjang yang sebelumnya telah ia ambil dari tasnya,dan melangkah menuju Meja tempat makanan dihindangkan.
   Ia mengambil sebuah gelas kaca,lalu mengambil sebotol anggur dan menuangkan anggur tersebut di gelas kaca.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,semua orang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing,tak ada yang memperhatikannya,lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus serbuk obat,ia menuangkan serbuk itu pada anggur tadi dan membuang bungkusnya ke sembarang tempat.
   Selesai dengan itu,ia mengambil 5 gelas lain,dan menuangkan anggur lagi,bedanya ia tidak menuangkan serbuk obat tadi di 5 gelas anggur itu."Pelayan !"panggilnya kepada salah satu pelayan perempuan,pelayan itu pun menghampirinya.
Wanita itu menunjuk 6 gelas Anggur yang telah ia tuangkan tadi "bawa itu ke meja di pinggir sana"katanya.
Pelayan itu menurut,lalu meletakkan 6 gelas anggur tadi diatas nampan,dan membawanya ke meja yang ditunjuk.
   Dengan senyum evilnya,wanita itu menepuk-nepukkan tangannya—seperti membersihkan debu— dengan wajah puas,ia menghela nafas "Kena kau"katanya.

                   To Be Continue

1 komentar: