Minggu, 15 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 3

Title : Devil Girls ~ Chapter 3

Author : Choi Dae Kyung a.k.a Nugraheny AP (@Nugrahenypra on twitter)

Genre : Mistery,Friendship,etc.

Rating : G

Type : Chapter

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,entah dia sahabatku atau bukan,tetapi dia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam,tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu demi semua orang yang kusayangi"
(Summary Gaje ._.)

———
Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

———
   Sudah satu jam lebih mereka terjebak dalam semak semak lebat dan mobil mereka masih tak mau bergerak karena rodanya terjerembab dan diberingsuti semak semak belukar.Hyunseong dan Jeongmin tertidur,Minwoo sedang mencoba menghubungi petugas derek—karna ia takut lama lama dalam kegelapan disini—,Kwangmin dan Donghyun sedang sibuk mencerna kata-kata di buku Diary Hyolyn yang mereka baca tadi,sementara Youngmin tak mau ambil pusing,ia mengambil tabnya,dan mendengarkan lagu sambil bermain game.

   "Yak! Youngmin-ya ! Bisakah kau matikan lagu menyebalkan itu?!"Umpat Donghyun."Mwo?! Lagu ini bagus tau,lagipula aku mendengarkan lagu tanpa earphone itu supaya suasana tidak sepenuhnya hening"ujar Youngmin,Donghyun mendengus kesal.
"Hey diamlah! Jangan bertengkar terus,nanti sinyalku jelek lagi!"gerutu Minwoo.Kwangmin menghela nafas "bisakah kalian diam? Aku lelah".

    Setelah itu suasana menjadi hening dan hanya terdengar lagu yang mengalun dari tab Youngmin.
"Kwang~ bisa aku pinjam bukunya?"tanya Donghyun.Kwangmin mengangguk dan menyerahkan buku itu kepada Donghyun.
 
  Donghyun membukanya cepat sampai tulisan terakhir.Ia membaca setiap kata-kata pada bacaan tersebut  dengan teliti.

   "Memangnya benar yang diincar itu kita ?"tanya Youngmin tanpa berpaling dari gamenya,jari-jarinya terus bergerak dengan lihai di layar tabnya.Donghyun menggeleng dan menghela nafas "belum tentu juga,di sekolah kita kan banyak namja-namja populer yang berjumlah enam selain kita"katanya.

   Jeongmin—yang sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya—menyahut "mungkin Suho and friend"jawabnya asal."Mungkin saja"timpal Kwangmin.

   "Hey ! Tersambung !"seru Minwoo yang diikuti oleh bangunnya Hyunseong dari tidurnya,Youngmin yang menghentikan gamenya dan berseru gembira,dan Jeongmin yang menguap.

   "Jadi sebentar lagi petugas dereknya akan datang kan ?"tanya Hyunseong,Minwoo mengangguk dengan wajah berbinar binar.Dan tak lama kemudian,mereka mendengar suara mobil derek mendekati mereka lalu mereka merasakan mobil mereka tertarik.

———
    Youngmin merebahkan dirinya di atas ranjang,ia belum melepas jas juga sepatunya,ia masih lelah dan pikirannya ikut terbayang-bayang oleh buku diary Hyolyn (baca : Hyorin) itu."namja.. enam orang.. tampan.. kita tampan"gumamnya tak jelas.

    "Siapa yang tampan?"
Youngmin tersentak dan—reflek—langsung duduk di tepi ranjangnya. "Yak ! Kalau mau masuk kamar orang sebaiknya ketuk pintu dulu!kau ini bikin kaget saja"omel Youngmin,kwangmin terkekeh kecil
"maaf"katanya.
"Untuk apa kau kesini ?"tanya Youngmin.Kwangmin duduk disamping Youngmin dan menghela nafas berat."Hyung..aku takut jika yang dibicarakan dalam buku itu adalah kita"desahnya.youngmin mengernyit bingung "maksudmu?".
"Aku hanya takut jika Hyolyn Songsaenim akan benar-benar membunuh kita"ujar Kwangmin.Youngmin menepuk pundak adiknya pelan "tenanglah,jangan khawatir,itu belum tentu kita kan,bisa saja itu.."
"Suho dan teman-temannya,itu kan maksudmu ?"Sela Kwangmin,youngmin mengangguk.
"Tidak hyung"kata kwangmin sambil menggeleng "hyolyn sangat jarang bertemu Suho dan teman temannya,bahkan mereka pun sangat jarang berkunjung ke perpustakaan,benar tidak?"lanjutnya.Youngmin mengangguk.

    "Sudahlah kwang..jangan terlalu dipikirkan,kita lanjutkan besok saja ya,sekarang kau beristirahat saja,kau pasti lelah"kata Youngmin,kwangmin mengangguk dan langsung melangkah menuju kamarnya.

Keesokan harinya...

   Tidak seperti biasanya,kwangmin masuk ke ruang kelas dengan wajah pucat dan kantung mata terlihat di pelupuk matanya.Ia meletakkan tasnya di kursi dengan lemah dan langsung menopang dagunya dengan tangan.

   "Kwang.. ada apa? Apa kau sakit ?"tanya Minwoo."dia kurang tidur"Jawab Youngmin.
"B-bagaimana bisa ?"tanya Jeongmin. "Sudahlah.. tak usah terlalu dipikirkan,aku baik baik saja"jawab Kwangmin.
"Kau yakin?"sanggah Donghyun,kwangmin mengangguk.

   "Apa perlu kubelikan makanan ?"tanya Youngmin. "Terserah kau saja"jawab Kwangmin.Tanpa menjawab,youngmin langsung berlari keluar kelas.Sementara yang lainnya masih tampak cemas akan keadaan Kwangmin,bagaimanapun juga Kwangmin itu adalah teman mereka,dan dia adalah yang paling pintar diantara mereka semua.Bagaimana tidak ? Ia sudah pernah memenangkan olimpiade sains dan fisika,ia juga pernah 3 kali memenangkan olimpiade matematika,mengikuti kejuaraan basket dan—timnya—memenangkan peringkat ketiga,dan menjadi ketua tim basket sekaligus forward utama.Tak heran ia banyak dikagumi oleh yeoja-yeoja di sekolahnya,tapi entah kenapa ia tak terlalu tertarik kepada wanita.

———
    Mata Youngmin menelusuri setiap sudut kantin sekolah yang luas itu,sepi,itulah keadaan kantin sekarang,tetapi ketika ia melihat ke sudut kantin,matanya menangkap dua orang gadis yang sedang bercengkerama sambil sesekali menyeruput es jeruk di hadapan mereka,tampaknya mereka sedang berbicara serius.
   "Yoon Bo-ra dan..Kim Da-som,itu mereka bukan ?"gumam Youngmin.Ia terus memperhatikan dua gadis itu dan mencoba menebak apa yang sedang mereka bicarakan.Namun ternyata salah satu diantara mereka—Bora—menyadari keberadaan Youngmin dan melambaikan tangannya kepada Youngmin. Youngmin mengerjap dan hanya membalas lambaian itu dengan senyuman.

   Ia melangkah mendekati 'Ibu Kantin' sambil terus memperhatikan Bora dan Dasom.
"Hey Jo Youngmin,apa yang sedang kau perhatikan?"tanya Si Ibu Kantin,Youngmin terkejut dan tersenyum.
"Ahjumma,,aku mau sebungkus ddeokbokki dan sebotol air mineral,jangan terlalu lama ya.."celetuk Youngmin.Ahjumma itu hanya tersenyum lalu segera mempersiapkan pesanan Youngmin.Pikiran Youngmin masih diliputi rasa penasaran,ia terus memperhatikan Bora dan Dasom,sampai akhirnya si Ibu Kantin menyadarinya."Youngmin,kau sedang memperhatikan mereka ya?"tanyanya.Youngmin tersentak,lalu menggeleng.
"Apa jangan-jangan..kau ini Kwangmin ?"tanya Ibu Kantin dengan tatapan curiga,youngmin tertawa.Ia dan Kwangmin memang kembar identik,susah dibedakan.
"Tidak ahjumma,aku Youngmin..Jo Youngmin"jawabnya.Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menyerahkan sebuah tas plastik berisi pesanan youngmin kepadanya,setelah membayar,youngmin tak langsung pergi melainkan terus memperhatikan Bora dan Dasom.

"Ahjumma,, apa kau tau apa yang sedang mereka bicarakan ?"tanya Youngmin.Ahjumma itu menggeleng "molla"katanya.Youngmin menghela nafas dengan wajah kecewa "sudahlah tak apa..gomaseubnida ahjumma"ucap Youngmin dan hendak berlalu.
"Memangnya kenapa kau sangat ingin tau ?"tanya Ahjumma itu lagi,Youngmin membalikkan badan "aku hanya ingin tau saja"katanya.
"Hmm...tadi sekilas kudengar,saat aku mengantarkan pesanan,mereka membicarakan soal lelaki"
"Lelaki ?"
"Ya,tapi setelah itu aku tidak mau tau lagi dan segera kembali ke tempatku".
  Youngmin tersenyum, dengan perasaan cukup puas,ia mengucapkan terimakasih lalu berlalu dari kantin itu.

Sesampainya di kelas,Youngmin melihat Kwangmin masih lemas,dan pada saat itu juga,Youngmin ikut merasakan apa yang dirasakan Kwangmin,kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya juga mulai melemah.Ia berjalan mendekati kwangmin dan meletakkan tas plastik berisi ddeokbokki dan air mineral itu di meja Kwangmin.
   "Makanlah yang banyak"kata Youngmin sambil tersenyum,kwangmin mengangguk lalu perlahan membuka isi tas plastik itu."youngmin,badannya panas"desah donghyun.Youngmin menghela nafas "kan sudah kubilang,kau harus istirahat yang cukup kwangmin-ah"katanya."maafkan aku hyung"sahut Kwangmin.
"Kwang,jika kau terus sakit seperti ini,aku juga akan merasakannya"ujar Youngmin,Jeongmin terbelalak "dasar kembar! Sudah cukup Kwangmin saja yang sakit kau jangan ikut ikutan sakit"celetuknya,Youngmin tertawa.
"Memangnya kenapa?"tanya Hyunseong.
"Mereka itu kan genius,kau tau sendiri kan kita membutuhkan seorang genius untuk membantu di berbagai hal,jika tidak ada mereka masalah ini akan semakin sulit"
"Jadi maksudmu aku tak jenius?!"tanya Minwoo—setengah berteriak—
"Tidak..anak mami"ledek Jeongmin diikuti gelak tawa yang lainnya,Minwoo mengerucutkan bibirnya kesal "begini-begini juga aku ini paling tampan diantara kalian semua"
"Mwo?! Aku yang paling tampan!!"Seru Jeongmin
"Tidak ! Aku!"balas Minwoo.
"Hey hey sudahlah,yang paling tua yang paling tampan"timpal Donghyun santai.
"Seharusnya yang paling tua yang paling jelek!"ledek Jeongmin,Donghyun terbelalak "apa kau bilang?!".  Hyunseong tertawa "kalian memang tampan,tapi kalian tak punya perut seindah perutku yang sixpack"ujarnya bangga.
"Kau kira aku tidak punya ?!"sungut Minwoo."tapi perutku lebih bagus darimu!!"Balas Hyunseong.

Youngmin mendengus kesal melihat tingkah teman-temannya itu."dasar Bocah"umpatnya pelan.

"UHUK UHUK"
"Eh-eh.. Kwangmin!!"

———
Malam itu,di rumah Minwoo..

    Suasana sangat sepi,hanya ada Minwoo yang sedang menonton acara televisi kesukaannya,sebenarnya ia tak suka dengan suasana yang sepi seperti ini,ia lebih suka suasana ramai dan riuh,jadi bisa dibilang ia takut sepi.
    "Arrggh..dimana mereka semua,kenapa belum datang juga? Dasar keong!"umpatnya sambil mengecek androidnya.Ia sudah menghubungi Teman-temannya—Donghyun,Jeongmin,Hyunseong,dan si kembar—,namun sampai sekarang mereka belum datang juga.

Ia meletakkan androidnya kasar di sofa,dan kembali terfokus pada acara televisi yang ia tonton.Tiba tiba pandangannya tertuju pada jendela yang ditutupi Gorden,matanya menangkap sesosok bayangan wanita yang tampak sedang mengintipnya.Karena penasaran,ia pun melangkah menuju jendela dan menyibakkan gorden,tetapi tak ada siapa-siapa.
"Hmm..mungkin mataku sedang kurang sehat"gumamnya.

TOK TOK TOK

———
   Donghyun mengendarai mobilnya dengan santai,kini tak ada lagi yang rusak,ia sudah mengecek semuanya sebelum berangkat.Sementara teman-temannya di jok belakang sedang duduk dalam keheningan.
"Kwangmin,apa kau sudah baikan ?"tanya Jeongmin,Kwangmin tersenyum lalu mengangguk "aku hanya kurang makan dan istirahat"ujarnya.
"Hey donghyun,bisa kau percepat laju mobilnya,bocah itu dari tadi terus mengirim pesan padaku!"Kata Hyunseong ketus.Donghyun mendengus "apa kau mau kejadian kemarin terulang lagi ?"sungutnya.Youngmin tertawa "Minwoo itu memang anak mami ya".

Dari kejauhan,rumah Minwoo mulai nampak oleh Mata mereka,tinggal beberapa jarak lagi.Namun mereka melihat ada yang janggal,sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan rumah Minwoo,dan setau mereka,Baik Minwoo maupun orang tuanya tak mempunyai mobil sedan.

"Hyung Lihat !!!!"Seru Kwangmin,Donghyun mengerem mobilnya mendadak.Dilihatnya 4 orang laki-laki bertubuh kekar dan bertopeng bersama seorang perempuan berjubah masuk ke dalam rumah Minwoo kasar,Donghyun terkejut dan cepat cepat turun dari mobil,begitu juga yang lainnya dan langsung berlari masuk ke rumah Minwoo yang cukup besar itu.Pikiran dan firasat mereka mulai tidak enak.

To Be Continue

                     ———
  Ciee gaje ya ? ngaret ya ? Mangap deh soalnya baru newbie Jangan lupa comentnya ya,soalnya nyesek banget rasanya ngetik capek capek kaga ada yang ngelike sama ngecoment

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 3

Title : Devil Girls ~ Chapter 3

Author : Choi Dae Kyung a.k.a Nugraheny AP (@Nugrahenypra on twitter)

Genre : Mistery,Friendship,etc.

Rating : G

Type : Chapter

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,entah dia sahabatku atau bukan,tetapi dia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam,tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu demi semua orang yang kusayangi"
(Summary Gaje ._.)

———
Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

———
   Sudah satu jam lebih mereka terjebak dalam semak semak lebat dan mobil mereka masih tak mau bergerak karena rodanya terjerembab dan diberingsuti semak semak belukar.Hyunseong dan Jeongmin tertidur,Minwoo sedang mencoba menghubungi petugas derek—karna ia takut lama lama dalam kegelapan disini—,Kwangmin dan Donghyun sedang sibuk mencerna kata-kata di buku Diary Hyolyn yang mereka baca tadi,sementara Youngmin tak mau ambil pusing,ia mengambil tabnya,dan mendengarkan lagu sambil bermain game.

   "Yak! Youngmin-ya ! Bisakah kau matikan lagu menyebalkan itu?!"Umpat Donghyun."Mwo?! Lagu ini bagus tau,lagipula aku mendengarkan lagu tanpa earphone itu supaya suasana tidak sepenuhnya hening"ujar Youngmin,Donghyun mendengus kesal.
"Hey diamlah! Jangan bertengkar terus,nanti sinyalku jelek lagi!"gerutu Minwoo.Kwangmin menghela nafas "bisakah kalian diam? Aku lelah".

    Setelah itu suasana menjadi hening dan hanya terdengar lagu yang mengalun dari tab Youngmin.
"Kwang~ bisa aku pinjam bukunya?"tanya Donghyun.Kwangmin mengangguk dan menyerahkan buku itu kepada Donghyun.
 
  Donghyun membukanya cepat sampai tulisan terakhir.Ia membaca setiap kata-kata pada bacaan tersebut  dengan teliti.

   "Memangnya benar yang diincar itu kita ?"tanya Youngmin tanpa berpaling dari gamenya,jari-jarinya terus bergerak dengan lihai di layar tabnya.Donghyun menggeleng dan menghela nafas "belum tentu juga,di sekolah kita kan banyak namja-namja populer yang berjumlah enam selain kita"katanya.

   Jeongmin—yang sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya—menyahut "mungkin Suho and friend"jawabnya asal."Mungkin saja"timpal Kwangmin.

   "Hey ! Tersambung !"seru Minwoo yang diikuti oleh bangunnya Hyunseong dari tidurnya,Youngmin yang menghentikan gamenya dan berseru gembira,dan Jeongmin yang menguap.

   "Jadi sebentar lagi petugas dereknya akan datang kan ?"tanya Hyunseong,Minwoo mengangguk dengan wajah berbinar binar.Dan tak lama kemudian,mereka mendengar suara mobil derek mendekati mereka lalu mereka merasakan mobil mereka tertarik.

———
    Youngmin merebahkan dirinya di atas ranjang,ia belum melepas jas juga sepatunya,ia masih lelah dan pikirannya ikut terbayang-bayang oleh buku diary Hyolyn (baca : Hyorin) itu."namja.. enam orang.. tampan.. kita tampan"gumamnya tak jelas.

    "Siapa yang tampan?"
Youngmin tersentak dan—reflek—langsung duduk di tepi ranjangnya. "Yak ! Kalau mau masuk kamar orang sebaiknya ketuk pintu dulu!kau ini bikin kaget saja"omel Youngmin,kwangmin terkekeh kecil
"maaf"katanya.
"Untuk apa kau kesini ?"tanya Youngmin.Kwangmin duduk disamping Youngmin dan menghela nafas berat."Hyung..aku takut jika yang dibicarakan dalam buku itu adalah kita"desahnya.youngmin mengernyit bingung "maksudmu?".
"Aku hanya takut jika Hyolyn Songsaenim akan benar-benar membunuh kita"ujar Kwangmin.Youngmin menepuk pundak adiknya pelan "tenanglah,jangan khawatir,itu belum tentu kita kan,bisa saja itu.."
"Suho dan teman-temannya,itu kan maksudmu ?"Sela Kwangmin,youngmin mengangguk.
"Tidak hyung"kata kwangmin sambil menggeleng "hyolyn sangat jarang bertemu Suho dan teman temannya,bahkan mereka pun sangat jarang berkunjung ke perpustakaan,benar tidak?"lanjutnya.Youngmin mengangguk.

    "Sudahlah kwang..jangan terlalu dipikirkan,kita lanjutkan besok saja ya,sekarang kau beristirahat saja,kau pasti lelah"kata Youngmin,kwangmin mengangguk dan langsung melangkah menuju kamarnya.

Keesokan harinya...

   Tidak seperti biasanya,kwangmin masuk ke ruang kelas dengan wajah pucat dan kantung mata terlihat di pelupuk matanya.Ia meletakkan tasnya di kursi dengan lemah dan langsung menopang dagunya dengan tangan.

   "Kwang.. ada apa? Apa kau sakit ?"tanya Minwoo."dia kurang tidur"Jawab Youngmin.
"B-bagaimana bisa ?"tanya Jeongmin. "Sudahlah.. tak usah terlalu dipikirkan,aku baik baik saja"jawab Kwangmin.
"Kau yakin?"sanggah Donghyun,kwangmin mengangguk.

   "Apa perlu kubelikan makanan ?"tanya Youngmin. "Terserah kau saja"jawab Kwangmin.Tanpa menjawab,youngmin langsung berlari keluar kelas.Sementara yang lainnya masih tampak cemas akan keadaan Kwangmin,bagaimanapun juga Kwangmin itu adalah teman mereka,dan dia adalah yang paling pintar diantara mereka semua.Bagaimana tidak ? Ia sudah pernah memenangkan olimpiade sains dan fisika,ia juga pernah 3 kali memenangkan olimpiade matematika,mengikuti kejuaraan basket dan—timnya—memenangkan peringkat ketiga,dan menjadi ketua tim basket sekaligus forward utama.Tak heran ia banyak dikagumi oleh yeoja-yeoja di sekolahnya,tapi entah kenapa ia tak terlalu tertarik kepada wanita.

———
    Mata Youngmin menelusuri setiap sudut kantin sekolah yang luas itu,sepi,itulah keadaan kantin sekarang,tetapi ketika ia melihat ke sudut kantin,matanya menangkap dua orang gadis yang sedang bercengkerama sambil sesekali menyeruput es jeruk di hadapan mereka,tampaknya mereka sedang berbicara serius.
   "Yoon Bo-ra dan..Kim Da-som,itu mereka bukan ?"gumam Youngmin.Ia terus memperhatikan dua gadis itu dan mencoba menebak apa yang sedang mereka bicarakan.Namun ternyata salah satu diantara mereka—Bora—menyadari keberadaan Youngmin dan melambaikan tangannya kepada Youngmin. Youngmin mengerjap dan hanya membalas lambaian itu dengan senyuman.

   Ia melangkah mendekati 'Ibu Kantin' sambil terus memperhatikan Bora dan Dasom.
"Hey Jo Youngmin,apa yang sedang kau perhatikan?"tanya Si Ibu Kantin,Youngmin terkejut dan tersenyum.
"Ahjumma,,aku mau sebungkus ddeokbokki dan sebotol air mineral,jangan terlalu lama ya.."celetuk Youngmin.Ahjumma itu hanya tersenyum lalu segera mempersiapkan pesanan Youngmin.Pikiran Youngmin masih diliputi rasa penasaran,ia terus memperhatikan Bora dan Dasom,sampai akhirnya si Ibu Kantin menyadarinya."Youngmin,kau sedang memperhatikan mereka ya?"tanyanya.Youngmin tersentak,lalu menggeleng.
"Apa jangan-jangan..kau ini Kwangmin ?"tanya Ibu Kantin dengan tatapan curiga,youngmin tertawa.Ia dan Kwangmin memang kembar identik,susah dibedakan.
"Tidak ahjumma,aku Youngmin..Jo Youngmin"jawabnya.Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menyerahkan sebuah tas plastik berisi pesanan youngmin kepadanya,setelah membayar,youngmin tak langsung pergi melainkan terus memperhatikan Bora dan Dasom.

"Ahjumma,, apa kau tau apa yang sedang mereka bicarakan ?"tanya Youngmin.Ahjumma itu menggeleng "molla"katanya.Youngmin menghela nafas dengan wajah kecewa "sudahlah tak apa..gomaseubnida ahjumma"ucap Youngmin dan hendak berlalu.
"Memangnya kenapa kau sangat ingin tau ?"tanya Ahjumma itu lagi,Youngmin membalikkan badan "aku hanya ingin tau saja"katanya.
"Hmm...tadi sekilas kudengar,saat aku mengantarkan pesanan,mereka membicarakan soal lelaki"
"Lelaki ?"
"Ya,tapi setelah itu aku tidak mau tau lagi dan segera kembali ke tempatku".
  Youngmin tersenyum, dengan perasaan cukup puas,ia mengucapkan terimakasih lalu berlalu dari kantin itu.

Sesampainya di kelas,Youngmin melihat Kwangmin masih lemas,dan pada saat itu juga,Youngmin ikut merasakan apa yang dirasakan Kwangmin,kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya juga mulai melemah.Ia berjalan mendekati kwangmin dan meletakkan tas plastik berisi ddeokbokki dan air mineral itu di meja Kwangmin.
   "Makanlah yang banyak"kata Youngmin sambil tersenyum,kwangmin mengangguk lalu perlahan membuka isi tas plastik itu."youngmin,badannya panas"desah donghyun.Youngmin menghela nafas "kan sudah kubilang,kau harus istirahat yang cukup kwangmin-ah"katanya."maafkan aku hyung"sahut Kwangmin.
"Kwang,jika kau terus sakit seperti ini,aku juga akan merasakannya"ujar Youngmin,Jeongmin terbelalak "dasar kembar! Sudah cukup Kwangmin saja yang sakit kau jangan ikut ikutan sakit"celetuknya,Youngmin tertawa.
"Memangnya kenapa?"tanya Hyunseong.
"Mereka itu kan genius,kau tau sendiri kan kita membutuhkan seorang genius untuk membantu di berbagai hal,jika tidak ada mereka masalah ini akan semakin sulit"
"Jadi maksudmu aku tak jenius?!"tanya Minwoo—setengah berteriak—
"Tidak..anak mami"ledek Jeongmin diikuti gelak tawa yang lainnya,Minwoo mengerucutkan bibirnya kesal "begini-begini juga aku ini paling tampan diantara kalian semua"
"Mwo?! Aku yang paling tampan!!"Seru Jeongmin
"Tidak ! Aku!"balas Minwoo.
"Hey hey sudahlah,yang paling tua yang paling tampan"timpal Donghyun santai.
"Seharusnya yang paling tua yang paling jelek!"ledek Jeongmin,Donghyun terbelalak "apa kau bilang?!".  Hyunseong tertawa "kalian memang tampan,tapi kalian tak punya perut seindah perutku yang sixpack"ujarnya bangga.
"Kau kira aku tidak punya ?!"sungut Minwoo."tapi perutku lebih bagus darimu!!"Balas Hyunseong.

Youngmin mendengus kesal melihat tingkah teman-temannya itu."dasar Bocah"umpatnya pelan.

"UHUK UHUK"
"Eh-eh.. Kwangmin!!"

———
Malam itu,di rumah Minwoo..

    Suasana sangat sepi,hanya ada Minwoo yang sedang menonton acara televisi kesukaannya,sebenarnya ia tak suka dengan suasana yang sepi seperti ini,ia lebih suka suasana ramai dan riuh,jadi bisa dibilang ia takut sepi.
    "Arrggh..dimana mereka semua,kenapa belum datang juga? Dasar keong!"umpatnya sambil mengecek androidnya.Ia sudah menghubungi Teman-temannya—Donghyun,Jeongmin,Hyunseong,dan si kembar—,namun sampai sekarang mereka belum datang juga.

Ia meletakkan androidnya kasar di sofa,dan kembali terfokus pada acara televisi yang ia tonton.Tiba tiba pandangannya tertuju pada jendela yang ditutupi Gorden,matanya menangkap sesosok bayangan wanita yang tampak sedang mengintipnya.Karena penasaran,ia pun melangkah menuju jendela dan menyibakkan gorden,tetapi tak ada siapa-siapa.
"Hmm..mungkin mataku sedang kurang sehat"gumamnya.

TOK TOK TOK

———
   Donghyun mengendarai mobilnya dengan santai,kini tak ada lagi yang rusak,ia sudah mengecek semuanya sebelum berangkat.Sementara teman-temannya di jok belakang sedang duduk dalam keheningan.
"Kwangmin,apa kau sudah baikan ?"tanya Jeongmin,Kwangmin tersenyum lalu mengangguk "aku hanya kurang makan dan istirahat"ujarnya.
"Hey donghyun,bisa kau percepat laju mobilnya,bocah itu dari tadi terus mengirim pesan padaku!"Kata Hyunseong ketus.Donghyun mendengus "apa kau mau kejadian kemarin terulang lagi ?"sungutnya.Youngmin tertawa "Minwoo itu memang anak mami ya".

Dari kejauhan,rumah Minwoo mulai nampak oleh Mata mereka,tinggal beberapa jarak lagi.Namun mereka melihat ada yang janggal,sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan rumah Minwoo,dan setau mereka,Baik Minwoo maupun orang tuanya tak mempunyai mobil sedan.

"Hyung Lihat !!!!"Seru Kwangmin,Donghyun mengerem mobilnya mendadak.Dilihatnya 4 orang laki-laki bertubuh kekar dan bertopeng bersama seorang perempuan berjubah masuk ke dalam rumah Minwoo kasar,Donghyun terkejut dan cepat cepat turun dari mobil,begitu juga yang lainnya dan langsung berlari masuk ke rumah Minwoo yang cukup besar itu.Pikiran dan firasat mereka mulai tidak enak.

To Be Continue

                     ———
  Ciee gaje ya ? ngaret ya ? Mangap deh soalnya baru newbie Jangan lupa comentnya ya,soalnya nyesek banget rasanya ngetik capek capek kaga ada yang ngelike sama ngecoment

Sabtu, 14 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 2

Title : Devil Girls - Chapter 2

Author :  Choi Dae Kyung a.k.a nugraheny AP (@NugrahenyPra)

Genre : Horror,Friendship.

Rating : G

Type : Chapter

Main Cast  : All member Boyfriend + Sistar
         

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,Entah dia sahabatku atau bukan,tapi ia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam.Tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu,demi semua orang yang kusayangi" (Summary Gaje ._.)

———
  Ia mengambil sebuah gelas kaca,lalu mengambil sebotol anggur dan menuangkan anggur tersebut di gelas kaca.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,semua orang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing,tak ada yang memperhatikannya,lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus serbuk obat,ia menuangkan serbuk itu pada anggur tadi dan membuang bungkusnya ke sembarang tempat.
   Selesai dengan itu,ia mengambil 5 gelas lain,dan menuangkan anggur lagi,bedanya ia tidak menuangkan serbuk obat tadi di 5 gelas anggur itu."Pelayan !"panggilnya kepada salah satu pelayan perempuan,pelayan itu pun menghampirinya.
Wanita itu menunjuk 6 gelas Anggur yang telah ia tuangkan tadi "bawa itu ke meja di pinggir sana"katanya.
Pelayan itu menurut,lalu meletakkan 6 gelas anggur tadi diatas nampan,dan membawanya ke meja yang ditunjuk.
   Dengan senyum evilnya,wanita itu menepuk-nepukkan tangannya—seperti membersihkan debu— dengan wajah puas,ia menghela nafas "Kena kau"katanya

                   Devil Girls
Chapter 2
  
    "Silahkan anggurnya"ujar seorang pelayan sambil meletakkan 6 gelas anggur di meja mereka."gamsahabnida"Ucap Donghyun,lalu pelayan itu pergi meninggalkan meja mereka.
"Memangnya kita memintanya ?"tanya Minwoo,Hyunseong mengangkat bahunya."sudahlah..nikmati saja !!"Kata Jeongmin lalu mengangkat gelasnya bermaksud untuk meminumnya.
    "Tunggu !!"Cegah Kwangmin,jeongmin menurunkan kembali gelasnya,dan mengernyitkan dahi "ada apa ?". "Jangan diminum !"seru Kwangmin lagi.Jeongmin mendengus "ne..waeyo,kwangmin-ah ?".
   Kwangmin merampas gelas tersebut dari tangan Jeongmin dan dengan segera ia menumpahkan semua isi dalam gelas itu,Jeongmin membelalakkan matanya "Ya! Mwo haneun geoeyo?!! (Hey ! Apa yang kau lakukan ?!"Tanya Jeongmin,Kwangmin tak menggubrisnya,lalu ia hendak mengambil tissue dari kotak tissue,namun tangannya dicegat oleh Donghyun "apa yang kau lakukan,Kwangmin ?"tanya Donghyun "maafkan aku hyung,tapi jika tadi Jeongmin meninun anggur itu,aku takkan bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah itu"jawab Kwangmin.
"Maksudmu ?".Kwangmin memperlihatkan dasar gelas tersebut,masih ada setetes sisa anggur dan..
"Itu ?! Apa itu ?! Apakah anggur punya serbuk ?"Sentak Minwoo "ne..itu benar benar serbuk,serbuk apa itu ?"tanya Youngmin.
"Setahuku ini adalah Obat tidur,tetapi aku tidak pernah mengenali Obat tidur seperti ini,baunya berbeda,kalau tidak salah Obat tidur ini mungkin mempunyai efek samping yang cukup membahayakan"Ujar Kwangmin.
"Huh..untung saja"Kata Jeongmin sambil mengelus dadanya.
    "Baiklah kalau begitu,sebaiknya kita pulang saja,kurasa di pesta ini ada yang membenci kita"Ucap Youngmin."me-membenci ?"tanya Hyunseong."Ne,orang itu pasti sangat membenci kita sehingga ia ingin mencelakai kita".
"Ucapan Youngmin benar,sebaiknya kita pulang,kajja"ajak Donghyun.Mereka berenam melepaskan topeng yang mereka kenakan,lalu segera berlalu meninggalkan pesta itu.

Di tempat parkir...

    Ketika donghyun hendak memasuki mobil dan duduk di belakang kemudi,Youngmin mencegat pergelangan tangan Donghyun."jangan dulu hyung"katanya."kenapa ?". "Sebaiknya kita cek dulu keadaan mobil untuk menghindari bahaya"ujar Youngmin.
"Tidak ada waktu Young,kita harus segera pergi sebelum Soyu melihat kita dan menyuruh kita kembali"kata Donghyun.Youngmin menghela nafas "baiklah", katanya lalu ia masuk ke dalam mobil,dan duduk disamping kembarannya,Kwangmin.
   Donghyun melajukan mobilnya dengan kencang,sesampainya mereka di jalanan yang di sekitarnya penuh dengan semak,entah kenapa firasatnya menjadi tidak enak,pikirannya kemana mana,namun ia cepat-cepat menggeleng-kan kepala.
"HYUNG AWAAASS !!"
   Seruan Kwangmin membuat Donghyun tersentak,ia membelalakkan matanya,mobilnya melaju tak tentu arah dan menerobos semak semak,Donghyun menginjak rem,namun mobilnya tak mau berhenti.
"Remnya Blong !!"serunya.
"Ya tuhan...aku belum menikah..aku belum menikah"kata Jeongmin.
Donghyun terus mencoba menginjak rem,namun Mobil terus melesat lurus.
"AAAAAA !!!"Teriak mereka.

BUZZZZ
   
    Ini—masih—merupakan nasib yang baik bagi mereka,mobil berhenti dan—untungnya— tidak masuk ke dasar jurang,namun mobilnya terjebak di semak semak yang rimbun dan gelap.
    "kan sudah kubilang,cek dulu keadaan mobilnya"Kata Youngmin,donghyun menghela nafas "ne..mianhaeyo"ucapnya.
"Hufft..setidaknya kita masih selamat"kata Jeongmin.
"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan ?"tanya Minwoo
"Hubungi petugas mobil derek"ujar Kwangmin.Hyunseong mengambil androidnya dan mencari-cari nomor telefon petugas derek,namun sial,tak ditemukan sinyal di sekitar situ.
"Arrghh...tidak ada sinyal !"Umpatnya."sebenarnya kita berada dimana sih ?"
"Sepertinya kita berada di daerah tengah hutan"kata Kwangmin.Donghyun mengacak acak rambutnya "aneh,ini aneh,sebelumnya semuanya baik-baik saja,tetapi kenapa bisa jadi begini ?"desisnya."berarti ini benar,ada yang benci kepada kita"ujar Minwoo."kita bahkan belum sempat membaca buku coklat itu"Desah Youngmin.Mata Kwangmin berbinar
"Buku itu !"serunya."kau membawanya ?"tanya Jeongmin,Kwangmin mengangguk.Lalu ia mengambil tasnya di bagasi,merogoh sesuatu dan mengeluarkan sebuah buku coklat yang ia ambil dari meja Hyolyn tadi.
  "Nyalakan lampu mobilnya"ucap Kwangmin,Donghyun menyalakan lampu mobilnya,lalu mereka berenam mengerumuni buku itu.
   Kwangmin membuka lempiran pertama dan hanya tertulis tulisan "DIARY" yang sudah memudar.
"Diary ?"sanggah Donghyun."ini sebuah buku diary!"Kwangmin membalik lempiran selanjutnya.

   Ini adalah sekolah Baru tempatku akan bekerja,hufft.. lihat saja berapa orang yang akan menderita pada bulan ini.

   "Menderita ?"Gumam Kwangmin.Lalu ia membalik lempiran selanjutnya.

   Ternyata ada juga yang sejalan denganku hahaha..aku puas,jadi darimana aku harus memulai?

    "Jujur saja,aku tidak terlalu mengerti apa artinya"Gumam Hyunseong.Kwangmin membalik lempiran ketiga

    Kena kau ! Makannya jangan coba-coba kurang ajar denganku,aku memiliki teman dan anak buah yang banyak,aku bisa mengintaimu kapan saja,baiklah,siapa korban selanjutnya ?
   Lempiran selanjutnya
   Sudah 3 bulan berlalu,aku bekerja di sekolah jelek dengan murid-murid gila ini.Bagaimana bisa mereka membicarakan librarian mereka sendiri ? Aku memang masih muda,tapi tidak baik jika seorang murid menggosipkan gurunya kan ? Sialan!
  "Jadi..intinya..hmm.."gumam Kwangmin,lalu ia membalik lempiran selanjutnya.
   Menarik,6 orang pria tampan,populer,dan cool.Hhh.. aku sebenarnya tak tega mengintai kalian yang masih imut itu,tetapi.. apa boleh buat,dendamku pada kalian terlalu besar.Bersiaplah,Baby...
   Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

               To Be Continue

     

Selasa, 10 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 1

Title : Devil Girls - Chapter 1

Author :  Choi Dae Kyung a.k.a nugraheny AP (@NugrahenyPra)

Genre : Horror,Friendship.

Rating : G

Type : Chapter

Main Cast  : All member Boyfriend + Sistar
         

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,Entah dia sahabatku atau bukan,tapi ia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam.Tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu,demi semua orang yang kusayangi" (Summary Gaje ._.)

———
    Ia mengintip keluar melalui jendela perpustakaan,Sepi dan.. aman,lalu ia menghampiri meja itu dan mengobrak abrik laci meja itu.
Buku-buku catatan kecil berdebu banyak berserakan di laci tersebut.
"Buku peminjam,pengurus perpustakaan,administrasi,eh~ apa ini ?"Kwangmin menarik sebuah buku bersampul coklat tua dan berdebu tebal yang tak berisi judul.
"Jo Kwang Min !"
    Tanpa ia sadari,Hyolyn—librarian mereka—sudah berada di depan pintu perpustakaan dengan tatapan heran ke arah Kwangmin,kwangmin tersentak dan cepat cepat menyembunyikan buku bersampul coklat tersebut di punggungnya.
"Eh..em..a..annyeong songsaenim"katanya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Ti-tidak..aku hanya ditugaskan untuk.. merapikan mejamu.. ya merapikan mejamu"Sahut Kwangmin—berbohong—.
"Oh baiklah,sekarang menyingkir dari situ dan kembali ke kelasmu,20 menit lagi pelajaran akan dimulai"
"Ne..Songsaenim"
    Hyolyn kembali ke mejanya dan mulai menyalakan komputernya dan fokus kepada data-data administrasi,sementara Kwangmin,dengan langkah cepat meninggalkan perpustakaan,dan tentu saja dengan buku tua itu.

                   Devil Girls

   "Darimana saja kau hah ?"semprot Youngmin ketika Kwangmin masuk ke kelas."maaf hyung,tadi aku habis dari perpustakaan dan aku menemukan ini"jawab kwangmin sambil memperlihatkan buku yang ia temukan kepada teman temannya.
"Eoh ? Buku apa itu ?"tanya Jeongmin.kwangmin menggeleng sambil mengangkat bahunya.
"Aku rasa mungkin ini semacam buku diary"kata Kim Donghyun,yang tertua dari mereka berenam.
"Dimana kau menemukannya ?"tanya Minwoo."di meja Hyolyn Saem".
   Minwoo membelalakkan matanya,begitu juga yang lainnya."apa kau ini sudah gila hah ?!"Kata Hyunseong.
"Hehe..mian hyung,aku hanya penasaran dan membawa buku ini lari"ujar Kwangmin.
"Lalu.. apa yang ingin kau lakukan dengan buku ini kwang ?"tanya Youngmin.
"Aku akan membacanya setibanya di rumah nanti"
   Donghyun menghela nafas "yasudah kau masukkan saja dulu buku itu ke tasmu,sebelum Hyolyn saem dan yang lainnya tau"katanya.Kwangmin mengangguk dan menuruti perkataan Donghyun.
   "Hey..kalian sudah tau tidak,masalah Murid kelas sebelah yang tewas mendadak itu ?"tanya Jeongmin tiba-tiba,yang lainnya menggeleng."siapa ?"tanya Minwoo.Jeongmin melanjutkan ceritanya "namanya kalau tidak salah.. Kim Heechul,anak kelas sebelah yang terkenal pandai itu.. dia meninggal baru dua hari yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya"Ujarnya.
"Kim Hee Chul ? Mengapa aku tidak tau kabar itu ya ?"timpal Kwangmin.
"Aku juga baru dapat info ini dari Dasom"
"Kau jangan mengada ada Lee Jeongmin"kata Hyunseong
"Aku tidak mengada-ada,aku serius,jika kalian tidak percaya kalian tanya saja pada siswa siswi lainnya"kata Jeongmin mencoba meyakinkan.
"Memangnya dia ditemukan tewas dimana ?"tanya Minwoo.Jeongmin tampak mengingat-ingat "di ruang Ketua OSIS"katanya kemudian
"Ruang Ketua OSIS ?"Sanggah Donghyun,Jeongmin mengangguk."aneh"gumam Kwangmin.
  "Memangnya diantara kalian ada yang mengenal Kim Heechul itu ?"tanya Hyunseong—lagi—. "Aku tidak begitu mengenalnya,hanya saja dulu aku sempat satu tim volley dengannya dan setahuku.. Kim Heechul itu adalah mantan kekasih dari Yoon Bora"ujar Youngmin."Yoon Bora ?"sanggah Kwangmin."ya,mereka putus 2 minggu yang lalu dan setelah itu Heechul berpacaran dengan Park Jiyeon,murid dari sekolah lain".
"Hmm.."gumam Minwoo "mungkin kita bisa menyelidiki hal ini,ini akan menjadi seru !!".
"Aku setuju !"seru Kwangmin
Wajah Youngmin berubah pucat "aku tak ikut".
"Hyung..."
"Hey Jo Youngmin,bilang saja kau takut kan ?"Ledek Jeongmin.Youngmin mendelik "Anniyo!! Aku hanya malas".
"Ah..kau berbohong,kau pasti takut"
"Tidak !"
"Iya"
"Tidak !"
"Jangan berbohong"
"Baiklah ! Jika tidak percaya kita buktikan besok malam"Kata Youngmin sambil mengerucutkan bibirnya.

———
Tak tuk tak tuk

   Suara high heels dari seorang perempuan muda yang bernama Jung Hyo Lyn ini terdengar mendekati meja sang Ketua OSIS,Yoon Bora.Bora yang saat itu tengah mengurus berkas berkas pendaftaran murid baru langsung mengangkat muka dari berkas berkas itu dan langsung menghampiri Hyolyn.
   "Ada apa ?"tanyanya."aku sudah mengurus semuanya,Yoon Bora"jawab Hyolyn lalu menyerahkan sebuah lampiran dan sebuah tas plastik berisi sesuatu di dalamnya kepada Bora.Bora menerima plastik dan lampiran itu,lalu meletakkannya di Laci mejanya.
"Apa beritanya sudah tersebar luas ?"tanya Hyolyn."mungkin sudah,tapi mereka tak tau siapa dibalik semua ini Hyo".
Hyolyn tersenyum puas,ia merogoh tasnya,lalu mengeluarkan secarik foto dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada Bora
"Dia selanjutnya"

———
   Bel istirahat berbunyi mengakhiri pelajaran sejarah yang diterangkan oleh Leeteuk Saem tersebut,suatu anugrah bagi murid murid di kelas itu juga.
   Satu persatu,siswa dan siswi berjalan meninggalkan kelas,kecuali 6 orang namja ini,siapa lagi kalau bukan Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin.Mungkin mereka akan melanjutkan pembicaraan yang tertunda tadi.
   Kwangmin memasukkan bukunya ke dalam tasnya dan menghela nafas,kemudian Minwoo berjalan mendekatinya dan duduk di bangku yang terletak di seberang bangku Kwangmin dan menghela nafas berat."pelajarannya sangat membosankan"umpatnya.Kwangmin tertawa "terima sajalah,seberapa membosankannya pelajaran pasti berguna juga untukmu nanti"tuturnya."huh..andai saja aku se-genius kau"desah Minwoo,Kwangmin—kembali—tertawa "tidak seperti itu juga".
   Tak lama kemudian,Donghyun dan yang lainnnya ikut bergabung bersama merieka berdua.
"Hey Youngmin,Kwangmin,nanti malam kita berkumpul di rumah kalian saja ya"kata Donghyun
"Tumben sekali,biasanya jika ada acara kita selalu berkumpul di rumahmu"sahut Youngmin.
"Yah..begitulah"desah donghyun "di rumahku sedang ada acara,dan ini adalah kesempatanku untuk menghindari acara membosankan itu"lanjutnya
"Apa sama membosankannya dengan Pelajaran tadi ?"celetuk Jeongmin,donghyun tak menggubrisnya.
   "Hey !! Annnyeong!"Seorang yeoja berkulit putih dan bertubuh tinggi—yang baru saja masuk kelas—menghampiri mereka bersama seorang temannya yang lebih putih darinya dan bertubuh agak kurus.
"Eoh ? Soyu-ya?"Kata Donghyun sambil berdiri dan menghampiri orang yang dipanggilnya Soyu itu."ada apa ?"sambungnya.
   Soyu tersenyum manis kepada mereka semua,lalu berkata "aku akan mengadakan pesta nanti malam,datang yaa"katanya
"Pes-ta ?"sanggah Minwoo,Soyu mengangguk."kapan ?"tanya Youngmin."nanti malam,pukul 19.00 KST".
"Tetapi hati-hati jika kalian datang ke pesta itu,karena disitu ada banyak fangirl kalian"Timpal Teman Soyu,Dasom.Jeongmin tertawa "Fangirl?!"katanya"paling-paling orang-orang itu hanya memandang kita dari wajah,aku tidak suka yeoja yang seperti itu"sambungnya.
   Soyu tertawa "ngomong-ngomong kalian sedang membicarakan apa ?"Tanya-nya kemudian."Tentang Kim Hee-Chul"Jawab Kwangmin.
Wajah Soyu berubah menjadi pucat—dan kwangmin merasa ada sesuatu yang janggal—."ada apa ?"tanya Hyunseong,Wajah soyu langsung berubah."a..anniyo~ aku hanya sedih saja,karna.. Kim Hee-Chul itu kan mantan kekasih dari temanku juga,jadi ya..begitulah"katanya.
"Memangnya untuk apa kau mengadakan pesta ? Sekarang kan bukan hari ulang tahunmu ?"tanya Donghyun.
"Tidak,aku hanya bosan dan ingin mengadakan pesta,tapi ini bukan pesta yang terlalu meriah kok"sahut Soyu,Donghyun hanya ber'oh'ria.
   "Baiklah,jika sudah selesai,aku dan Soyu keluar dulu,jangan lupa datang tepat waktu ya..bye"ucap Dasom lalu mereka berdua keluar dari kelas,kwangmin mengernyitkan dahinya.
"Bukankah kalian melihat ada yang salah ?"tanyanya.
"Mwo?"tanya Donghyun
Kwangmin terdiam,lalu menggeleng kecil."Lupakan"

———
18.45 KST

    Donghyun merapikan jas hitamnya,Hyunseong menyisir rambutnya yang kecoklatan,Minwoo sedang memilih sepatu yang tepat untuknya—agar dia bisa terlihat lebih tinggi saat acara nanti—,Jeongmin sedang sibuk di depan cermin,sementara Si kembar itu baru saja turun dari tangga—rumah mereka—.
   "Hey Jo Twins,rumah kalian keren ya,cermin kalian juga keren,kemana Orang tua kalian ?"tanya Jeongmin tanpa berpaling."mereka sedang ada urusan sehingga harus pergi ke Busan untuk beberapa waktu,em..cukup lama,5 Bulan"jawab Youngmin,Jeongmin menanggapi hanya dengan bergumam'oh' sambil tetap tidak berpaling dari cerminnya.
   "huh..gara gara pesta ini,aku jadi tidak bisa membaca buku itu"Dengus kwangmin,Minwoo tertawa"kita kan bisa membacanya setelah pesta ini selesai,oh iya mana sepatu yang cocok untukku,yang ini,atau yang ini ?"tanya Minwoo sambil mengangkat dua pasang sepatu berwarna hitam dan Biru donker kehitaman kepada Kwangmin."Terserah kau saja,tapi aku lebih suka yang berwarna biru kehitaman itu,lagipula itu kan bisa membuatmu kelihatan lebih tinggi"ujar Kwangmin."baiklah".
Donghyun merapikan Kerah jasnya dan menarik bagian bawah jas itu."Baiklah,apa kalian semua sudah siap ? Kita sudah telat,ayo cepat berangkat"

———
Di pesta
  
    Orang-orang di pesta Soyu bercengkerama dengan ria,ada yang menikmati anggur dan memakan kue,semuanya tampil cantik dan tampan,begitu juga dengan mereka,Bora,Soyu,dan Dasom yang sedang duduk di bangku taman di halaman rumah Soyu yang luas,juga tempat diadakannya pesta itu.
   "Hey soyu,dimana enam pria itu ? Bukankah tadi kau sudah mengajak mereka ?"tanya Bora,Soyu mengangkat bahunya "Molla"jawabnya."tunggu saja,sebentar lagi pasti mereka akan datang"kata Dasom.
   Benar saja,sebuah mobil Hitam besar berhenti di depan rumah Soyu,enam orang pria tampan yang kompak memakai jas warna hitam turun dari mobil itu.Seketika suasana menjadi riuh,semua yeoja di pesta itu berkerumun menyaksikan enam pria tampan yang tak lain adalah Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin itu.Bisa dibilang,yeoja yeoja itu adalah Fangirl mereka,seperti yang dibilang Soyu saat di kelas tadi siang.

"Waah tampan sekali"
"Aaa!! Aku serasa ingin pingsan!!"
"Siapa mereka ?! Aku ingin menjadi kekasih mereka"

   Kira-kira seperti itulah yang digumamkan oleh yeoja yeoja di pesta itu,namun keenam namja itu menganggap mereka 'berlebihan',dan mereka biasa biasa saja menanggapi hal itu,dengan wajah datar dan sikap yang cool,kecuali Minwoo yang tersenyum ramah kepada semua orang di pesta itu.
  "Oh,kalian sudah datang ?"kata Soyu dan teman temannya ditambah dengan Hyolyn yang ikut bergabung bersama mereka.
"Ne"jawab Donghyun singkat.
"Oh..Annyeong Songsaenim"kata Youngmin sambil membungkuk.
"Ne,annyeong,kalian semua datang juga ?"tanya Hyolyn sambil tersenyum manis."Ya,kami semua diundang oleh Soyu untuk datang,apakah kami telat ?"Ujar Jeongmin.
"Tidak Jeongmin-ah,pesta baru saja akan dimulai,silahkan masuk"ucap Soyu.
"Ne,Gomaseubnida"
   Mereka pun masuk ke halaman tempat pesta diadakan,Semua hadirin di pesta tersebut mengerumuni Soyu yang tampak sedang ingin mengumumkan sesuatu.
"Baiklah semuanya,karna kurasa semua yang kuundang telah datang,jadi pesta siap dilaksanakan,Kalian boleh mengambil topeng yang kalian inginkan di sana"Kata Soyu sambil menunjuk Meja besar di bawah pohon mapple yang berisi setumpuk topeng.
   "Topeng?"Sanggah Donghyun "mereka tidak bilang bahwa ini adalah pesta topeng". "Justru itu malah bagus,kita bisa menikmati acara ini tanpa ada orang yang mengenal dan menganggu kita,Iya kan Jeongmin-ah ?"Kata Hyunseong sambil menyenggol pelan lengan Jeongmin,Jeongmin mengangguk.
"Ini aneh"gumam Kwangmin.
"Sudahlah,nikmati saja"kata Youngmin,lalu mereka berenam berjalan ke arah meja berisi setumpuk topeng tersebut.Keenamnya memilih topeng berwarna hitam senada dengan jas mereka agar mereka berenam lebih susah dikenali.Setelah memakai topeng tersebut,Mereka berjalan menuju meja bundar dengan enam kursi yang terletak agak di pinggir.
   Di sisi lain,seorang wanita dengan dress merah muda dan sarung tangan senada juga topeng berwarna senada, memakai jaket berbulu panjang yang sebelumnya telah ia ambil dari tasnya,dan melangkah menuju Meja tempat makanan dihindangkan.
   Ia mengambil sebuah gelas kaca,lalu mengambil sebotol anggur dan menuangkan anggur tersebut di gelas kaca.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,semua orang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing,tak ada yang memperhatikannya,lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus serbuk obat,ia menuangkan serbuk itu pada anggur tadi dan membuang bungkusnya ke sembarang tempat.
   Selesai dengan itu,ia mengambil 5 gelas lain,dan menuangkan anggur lagi,bedanya ia tidak menuangkan serbuk obat tadi di 5 gelas anggur itu."Pelayan !"panggilnya kepada salah satu pelayan perempuan,pelayan itu pun menghampirinya.
Wanita itu menunjuk 6 gelas Anggur yang telah ia tuangkan tadi "bawa itu ke meja di pinggir sana"katanya.
Pelayan itu menurut,lalu meletakkan 6 gelas anggur tadi diatas nampan,dan membawanya ke meja yang ditunjuk.
   Dengan senyum evilnya,wanita itu menepuk-nepukkan tangannya—seperti membersihkan debu— dengan wajah puas,ia menghela nafas "Kena kau"katanya.

                   To Be Continue