Minggu, 03 Mei 2015

[FANFIC] Hibiscus Paper [ONESHOOT]

Title : Hibiscus Paper
Author : Nugraheny AP (Choi Daekyung)
Genre : Sad,Friendship,etc.
Rating : G
Type : Oneshoot
Cast :  -Jo Kwangmin
            -Jo Youngmin
            -No Minwoo
Summary :

    "...aku rasa tak ada yang mempedulikanku,apa aku kasat mata?"

             ~HIBISCUS PAPER~

Kwangmin memasukkan semua buku-buku yang menjadi mata pelajarannya hari ini kedalam tas hitam kesayangannya,lalu meneguk segelas susu yang ia buat sendiri dengan cepat.Ia melirik jam tangannya.
"Sebentar lagi telat"gumamnya,lalu segera berlari ke ruang tamu.Kakaknya,Youngmin,duduk di sofa dengan santainya dengan jari-jari yang bergerak lihai diatas layar tabnya.

"Hyung.."panggil Kwangmin,Youngmin tersentak pelan dan menoleh.

"Kwangmin.."ujarnya sambil tersenyum lalu meletakkan tabnya dan menghampiri kwangmin.

"Aku kira hyung berangkat lebih awal seperti biasanya"

"Kali ini tidak,aku ingin berangkat bersamamu"

"Ada apa?"

"Appa sedang ada urusan penting yang tak bisa ditunda,sudahlah ayo berangkat"Jawab Youngmin lalu merangkul bahu Kwangmin dan berangkat menuju sekolah mereka,GwanYung High School #ngawur:D

———
Kwangmin pov

"Aa.. dia itu Youngmin kan?"
"Tampannya.."
"Itu adiknya ya?"
   Seperti itulah kejadian sehari-hari,kami masuk pintu gerbang dan semuanya membicarakan Youngmin.aku tak merasa heran,sudah terbiasa.Lagi pula tak ada salahnya Mereka membicarakan Youngmin,Ia tampan dan berkharisma,wajahnya juga sangat cute,Benar-benar sebuah tipe favorit yeoja-yeoja di sekolahku.

"Hyung,,aku ingin pergi ke kelas"ujarku.Youngmin menoleh sambil tersenyum "boleh aku ikut?"

"Sebaiknya kau menemui temanmu disana"jawabku sambil menunjuk seorang namja berambut kecoklatan dan berpostur tubuh pendek yang merupakan teman baik hyung,Lee jeongmin.

"Kau benar.."
"Aku duluan hyung"ucapku lalu segera berlari ke kelas.Kelas sangat sepi,tetapi aku melihat seseorang yang sudah tak asing lagi bagiku duduk di bangku disebelahku.Ia teman sebangkuku,No Minwoo,kami berteman sangat akrab sejak kelas satu SMA.Jika mungkin banyak orang bertanya mengapa aku tidak sebangku dengan Youngmin,padahal kami adalah anak kembar,Yah.. youngmin memilih duduk sebangku dengan teman dekatnya itu.

Normal pov

"Minwoo..kau datang lebih awal"ujar Kwangmin lalu menaruh tas di bangkunya dan langsung duduk,Laki-laki babyface itu menoleh.

"Hah...noona membangunkanku sangat pagi karna ia terus berteriak menanyakan letak sisirnya kepadaku dan memaksaku untuk bangun,padahal aku sama sekali tak mengambilnya..dan aku masih mengantuk.."jawab Minwoo dengan wajah memelas sambil memangku dagunya dengan lipatan tangan diatas meja.Kwangmin tertawa.tetapi tiba-tiba ia meringis kecil sambil memegangi perutnya.minwoo yang menyadari itu terkejut dan memasang raut wajah cemas

"Kwangmin,kau baik-baik saja?"tanyanya,Kwangmin mengangguk sambil tersenyum.

"Kau sudah sarapan?"tanya Minwoo lagi,Kwangmin menggeleng.Minwoo mendesah pelan

"Sudah kukatakan berulang kali,kau harus sarapan,kau harus sadar dengan maag mu itu,ayo ikut aku ke kantin,aku akan mentraktirmu"ucap Minwoo lalu menarik kwangmin pelan dan mengajaknya ke kantin.

Kwangmin pov

Syukurlah jika dia tidak tau keadaanku sebenarnya,tetapi aku bahagia memiliki orang seperti dia yang selalu bisa membuatku tertawa dengan tingkah dan wajah cutenya yang lucu jika memelas,ia terlihat seperti adikku,namun jika aku berkata begitu ia akan membantah dan berkata "aku ini laki-laki!".Hah..sungguh hal yang menyenangkan ditengah-tengah kesibukan keluargaku mencari lembaran-lembaran Won untuk hidup.
 
"Kau harus makan yang banyak"ucapnya sambil menyodorkan semangkuk bulgogi dan nasi kepadaku,aku mengangguk sambil tersenyum simpul dan segera melahap makanan itu,Sepertinya perutku sudah mengadakan demonstrasi.Sekilas aku melihat ia tersenyum.

"Kau tidak makan?"tanyaku.
"Pesananku sedang disiapkan".

"Oh ya,kwangmin..dimana hyungmu? Apa dia tidak pernah menanyakan kabar maagmu itu?".Bodoh! Kenapa ia mempertanyakan itu? Apa tidak ada pertanyaan lain?.

"Pesanannya~"seorang pelayan wanita di kantin ini datang membawa sebuah nampan berisi menu yang sama.

"Makanannmu datang"ucapku mengalihkan perhatian.Minwoo memperhatikan makanan-makanan dihadapannya dengan mata berbinar-binar.
"Selamat makan~!"serunya lalu melahap makanannya,aku tersenyum,ini tidak begitu sulit.

Normal pov

12.30 KST

   Satu persatu siswa/i mulai meninggalkan kelas,sementara Kwangmin masih memasukkan semua buku-bukunya kedalam tas.

"Kwangmin~!"Panggil seseorang,Kwangmin menoleh dan tampak Hyungnya sudah berdiri disampingnya sambil tersenyum. "Ayo kita pulang".Kwangmin tersenyum simpul "baiklah"

"Hey Youngmin!".Mereka berdua menoleh.

"Jeongmin-ya,ada apa?"tanya Youngmin melihat teman baiknya,Jeongmin berdiri di ambang pintu kelas.
"Ayo pulang bersamaku,aku akan mengajakmu datang ke rumah"

Youngmin menunduk dan tampak berfikir,ia menatap adiknya dengan sorot mata 'bagaimana?',Kwangmin mengangguk sambil tersenyum seakan berkata 'ikut saja bersamanya'. Youngmin menghela nafas

"Baiklah,Kwangmin..apa tidak apa-apa?"tanya Youngmin.Kwangmin mengangguk."ikut saja bersamanya"Jawab Kwangmin meyakinkan "aku bisa pulang sendiri".Youngmin mengangguk,lalu menghampiri Jeongmin dan berlalu dari kelas dengan perasaan 'masih' khawatir terhadap adiknya.

***
   "Aku pulang~!"ujar Kwangmin saat masuk kedalam rumahnya,di ruang tamu,ayah dan ibunya sedang mengobrol sambil menonton acara TV.

"Kwangmin,dimana Youngmin?"tanya Ibunya.

"Dia tadi pulang bersama Jeongmin"

"Mengapa dia tidak pulang bersamamu?"tanya ayahnya.

"Tadi katanya jeongmin akan mengajaknya ke rumah".Ayah dan Ibunya hanya mengangguk-angguk.Kwangmin menghela nafas.

"Appa..Eomma..aku mau bi-"
"Kemana Youngmin itu? Anak itu selalu saja tidak langsung pulang"
"Ya.. apa sebaiknya kita hubungi Jeongmin?"

Kwangmin menghela nafas,selalu saja,Ucapannya selalu tersela "tidak jadi"gumamnya pelan,lalu berlari masuk ke kamarnya.

———
Kwangmin pov

   Aku menyandarkan kepalaku pada Kepala ranjang.Rasanya sungguh tersiksa,menahan semua ini selama bertahun-tahun,aku sudah mencoba mengatakannya kan? Tapi kenapa tak ada yang mendengarkanku? Apa aku kasat mata?.Kata-kata sang dokter masih terus terngiang di otakku,85 hari lagi,sungguh,jika aku mengingat itu aku selalu ingin menangis.Walaupun aku sedikit tak dianggap,tapi aku yakin,Eomma.. Appa.. mereka menyayangiku.Minwoo juga..aku tak rela,sungguh..
   Mataku menangkap sebuah tas plastik berwarna putih diatas meja belajarku,aku ingat.. itu adalah Kertas-kertas origami berwarna merah yang kubentuk menjadi bunga kembang sepatu.Saat aku sedang bosan aku akan membuat satu origami lagi dan memasukannya ke tas plastik itu.Jika aku kehabisan kertas,aku akan membelinya lagi,kadang Minwoo juga membelikannya untukku.Aku ingat persis saat Eomma dan Appa mengatakan jika mereka menyukai bunga 'kembang sepatu' itu,Youngmin juga menyukainya,dan begitu juga denganku.
   Aku tersenyum simpul,lalu melangkah ke pinggir tempat tidur dan menjangkau Tas Plastik itu.Aku menghamburkan isinya di atas ranjang dan menghitungnya satu persatu.50 buah..Aku kembali tersenyum dan mengambil kertas origami di atas meja dan melipat-lipat kertas itu,membentuknya menjadi sebuah "Hibiscus Paper" seperti biasa kubuat.
   Baru dua kertas berhasil kubentuk,namun teriakan Eomma memanggilku untuk makan siang terdengar,aku memasukkan dua kertas itu ke dalam tas plastik,lalu menuruni tangga menuju Ruang tamu,menemui Appa,Eomma,dan Youngmin.

———
Saturday morning..  

    Ruang tamu sudah sangat sepi pagi ini.Eomma sudah berangkat mengurusi Butiknya,dan Appa mungkin sedang mengantar Youngmin ke sekolah.Kwangmin dan Youngmin itu kembar,tetapi mengapa mereka tak berangkat bersama? Yah.. kwangmin selalu menolak.Ia merasa,ketika Ia berangkat bersama Youngmin dan ayahnya,Ia seperti merasa ada perasaan aneh pada dirinya.
    Kwangmin menghela nafas,lalu pergi keluar rumah,hari ini ia tidak langsung menuju sekolah atau menuju rumah Minwoo untuk mengajaknya berangkat bersama,namun ia pergi ke halte,menunggu bus untuk membawanya ke "JinHwa Hospital" sebelum bel sekolah berbunyi.Ketika bus datang,ia langsung masuk,untung saja keadaan bus saat itu sedang sepi.

"JinHwa Hospital"ucapnya kepada Sopir Bus,lalu melirik jam tangannya. 06.00 KST,Bel sekolah berbunyi pukul 07.30 KST,masih ada waktu 1 jam 30 menit untuknya.
   Tak lama kemudian,bus berhenti di halte bernomor "2" di samping JunHwa Hospital,Kwangmin bergegas turun dan masuk ke rumah sakit tersebut.

"Perkembangannya semakin buruk"ucap Dokter berambut merah dan berpipi Pink Blush On itu.

"Bagaimana?"

"Virusnya semakin menyebar di sekitar duodenum dan lambung,jika diprediksi,mungkin waktunya akan lebih singkat"ucap sang dokter lagi.Kwangmin menunduk,sambil memegangi perutnya.Tanpa ia sadari,sebulir air mata bergulir dari pelupuk matanya membasahi pipi.

"Melihatmu seperti ini,aku sangat ingin menangis"ujar sang dokter sambil menghela nafas.Kwangmin mendongak dengan mata yang sudah sembab.

"Kau selalu datang kemari sendiri,kau menahannya sendirian,aku sangat ingin menjadi ibumu..sungguh"ujar sang dokter lagi,Ia mulai menangis,namun dengan cepat air mata itu ia usap dengan tangan.

"Anakku..juga menderita penyakit sepertimu"tutur sang dokter "ia meninggal karna salahku..itu semua salahku,aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga selalu tak sempat memberinya perhatian,aku sangat menyesal"

"Dok..maaf aku mengingatkanmu"

"Tidak apa-apa,, mengetahui keadaanmu sekarang,aku bisa merasakan kesedihan itu"

"Terimakasih dok,aku permisi"ucap Kwangmin dan berdiri.

"Hati-hati dijalan,kwangmin.. kau adalah pasien yang paling aku sayangi"Dokter itu tersenyum,Kwangmin juga tersenyum,lalu pergi meninggalkan Rumah sakit itu dan berangkat ke sekolahnya.

***
    Dengan raut wajah cemas Youngmin duduk di bangkunya,Ia mengabaikan ajakan Jeongmin dan tak menghiraukan Minwoo disampingnya yang terus meyakinkan Kwangmin akan datang.Youngmin yakin akan hal itu,namun perasaan gelisah terus merambati pikirannya.Ia berpikir seharusnya ia tak usah berangkat bersama ayahnya tadi.

"Maaf membuat kalian menunggu"sebuah suara mengejutkan mereka.Wajah Youngmin berubah menjadi sumringah dan langsung menghampiri Sosok yang berdiri di ambang pintu kelas itu,Kwangmin.Namun ia terkejut ketika menyadari mata Kwangmin yang memerah dan sembab.

"Kwangmin,kau baik baik saja?"tanyanya.Kwangmin mengangguk sambil tersenyum,Youngmin menatap Mata Kwangmin,mencoba mengetahui kejujuran Kwangmin lewat sorot matanya,Namun ia hanya menemukan sorot mata yang mencoba meyakinkannya kalau Kwangmin tak berbohong.Akhirnya Youngmin terpaksa mempercayai kwangmin,walaupun ia merasa keadaannya sekarang tidak sedang 'baik-baik saja'.

"Apa kau menangis ?"Tanya Youngmin sekali lagi.

"Apa? Menangis,t-tidak.. tadi dijalan banyak polusi,aku mengucek mataku beberapa kali"Alibi Kwangmin.Youngmin mengangguk mengerti.Tak lama kemudian Minwoo ikut menghampiri Kwangmin.

"Kau sudah sarapan kan?"tanya Minwoo.Kwangmin terkekeh kecil sambi memegangi perutnya.

"Kau belum sarapan?"Tanya Youngmin (lagi),kwangmin menggeleng.
Youngmin menghela nafas,lalu merogoh sakunya dan mengeluarkan sebungkus roti coklat dan memberikannya kepada Kwangmin,ukuran roti itu cukup besar,mungkin cukup untuk Membuat perut kwangmin kenyang.

"Habiskan ya"ujar youngmin sambil tersenyum,Kwangmin mengangguk sambil menerima roti itu.

"Lain kali kau tak boleh meninggalkan sarapan,sarapan itu penting bagi kesehatanmu,kau tau?"kata Minwoo.

"Iya-iya,aku janji"ucap Kwangmin sambil tersenyum.

———
    Pelajaran Fisika yang begitu rumit dan membingungkan telah usai,Satu persatu siswa/i mulai meninggalkan kelas untuk menikmati Waktu Istirahat mereka yang hanya 20 menit itu.Begitu juga dengan Kwangmin dan Minwoo,kwangmin mengajak minwoo ke danau di belakang sekolah,tempat yang sangat sepi dan jarang dikunjungi orang-orang sekitar ataupun Siswa-siswi GwanYung High School.

Kwangmin pov

Sebelum terlambat,mungkin ini waktunya aku mengatakan dengan jujur bagaimana keadaanku selama ini,selama aku tersenyum,tertawa,dan bersedih di hidupku yang kurasa begitu suram ini.Semua orang,baik keluargaku,Hyung,maupun teman-temanku mungkin tak ada yang tau jika dibalik senyum dan tawa yang kusuguhkan setiap hari terdapat sebuah kehidupan yang kelabu.

Normal pov

    Kwangmin dan Minwoo duduk di bangku taman menghadap Danau besar didepan mereka.Minwoo tampak menunggu dengan tak sabar dan penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Kwangmin,Sementara Kwangmin hanya menghela nafas berkali-kali membuat Minwoo bingung.

"Hey,apa yang sebenarnya akan kau katakan? Apa hanya helaan nafas saja?"tanya Minwoo yang tampak semakin tak sabaran,Kwangmin tertawa kecil.Lalu wajahnya berubah menjadi serius,sangat serius.

"Minwoo-ya.."panggilnya dengan suara agak lirih,Minwoo menanggapinya dengan "hmm?".

"Sebenarnya aku sudah lama menyembunyikannya darimu tapi.."

"Hey! Apa-apaan kau ini? Apa kau ini Homo?"

"Minwoo..aku sedang tidak ingin menyatakan cinta,aku ini normal,dan..aku sedang serius"Ucap Kwangmin,Minwoo menghela nafas "katakanlah cepat"

"Kanker usus.."Ucap Kwangmin,Minwoo terbelalak "Mwo?!"

"Aku menderita Kanker usus dari umur 2 tahun.."ujar Kwangmin "dan belum ada siapapun yang tau selain dokter,aku,dan tuhan".Minwoo terbelalak,Ia diam tak bergeming,bagaimana sahabat baiknya itu bisa menyembunyikan penyakit yang begitu membahayakan baginya,matanya memerah menahan tangis.

"Maafkan aku tidak menceritakan sebelumnya padamu,hidupku...hanya tinggal 85 hari lagi dan..kini hanya tinggal 50 hari lagi"Kata Kwangmin lirih.Setetes air mata mulai bergulir di pipi Minwoo.

"Kwangmin..aku..kau..bagaimana bisa?"tanya Minwoo sambil terisak.

"Maaf...maaf"ucap Kwangmin,ia mulai menangis.Minwoo memegang pundak Kwangmin.

"Kenapa tak mengatakannya padaku?"

"Aku takut.."

"Kenapa harus takut?! Sudah lebih dari 3 tahun kita bersama-sama,kenapa kau baru mengatakan ini padaku?"Tanya Minwoo.Kwangmin menangis.

"Maaf.. aku merasa selama ini tak ada yang mau mendengarkanku"

"Apa selama ini aku selalu tak menghiraukan perkataanmu? Eoh?!"Air mata Minwoo terus mengalir dengan deras,Begitu juga Kwangmin.Terbayang Di otak mereka perpisahan pahit oleh sebuah persahabatan yang begitu erat yang sudah berlangsung selama 3 tahun lebih,perpisahan yang hanya akan berlangsung dengan menghitung hari.

"Kwangmin.."minwoo memeluk Kwangmin dengan air mata yang mengalir deras."Sahabatku...."ucapnya lagi.Kwangmin tak bisa berkata apa-apa selain isakan tangis yang terdengar.

"Maaf jika aku membuat sakit perasaanmu"ucap Minwoo.Kwangmin menggeleng

"Kau sahabat terbaik yang pernah ada,kau sahabat yang sempurna...hanya kau yang mampu mendengarkanku,Appa dan Eomma..mereka sibuk dengan pekerjaannya dan,mereka hanya mempedulikan Hyung..Hyung begitu sempurna dimata mereka sehingga mereka lupa jika mereka memiliki satu anak lagi"tutur kwangmin,air matanya mengalir semakin deras mengingat segala kejadian pahit dalam hidupnya.Minwoo melepaskan pelukannya,dan mengusap air matanya dengan tangan.

"Aku sangat sedih saat ini.."Ujar Minwoo. "Kukira kita akan menjadi sahabat selamanya,tapi ternyata..hanya menghitung hari.."

"Maafkan aku,ini semua salahku...aku tak bisa menjaga diri dengan baik"Rutuk Kwangmin.Minwoo menggeleng.

"Ini semua bukan salahmu"Sahut Minwoo.Sejenak keheningan merambati suasana,Mereka larut dalam kesedihan masing-masing.

"Appa dan Eomma menyukai bunga kembang sepatu.. Youngmin juga"Ujar Kwangmin Kemudian.Minwoo tak menggubris,air matanya masih memaksa untuk mengalir Kesedihannya tak terbendung.

"Aku ingin membuat hadiah untuk mereka di hari terakhirku"lanjutnya,Minwoo mendongak,sorot matanya seperti menanyakan apa yang akan ditunjukkan Kwangmin?

"Aku hobby membuat Origami,aku akan membuatkannya untuk mereka"setetes Air mata kwangmin nengalir lagi "kelak,jika origami-origami itu dipajang,mereka mungkin akan mengingat aku,seorang Jo Kwangmin yang tampan dan ingin selalu diperhatikan"Ia tersenyum.

"Dan aku ingin kelak..sebelum hari terakhirku berlangsung,aku ingin bermain bersamamu,Minwoo..seharian bersamamu tanpa henti,berfotolah denganku sepanjang waktu,agar kau bisa mengingat aku.."tuturnya.Minwoo mengangguk

"Aku juga berfikir begitu".

Kriing..
Bel tanda masuk berbunyi,mereka kembali ke kelas dengan mata sembab dan perasaan sedih yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata.

———
Tuesday..

Kwangmin pov

   Aku menangis seharian,ini hariku yang ke 47,rasanya begitu cepat aku akan meninggalkan semuanya.Appa,Eomma,Minwoo,Pikachu-pikachuku,sekolah,teman-teman,dan.. Youngmin.Aku sangat menyayangi Youngmin,apakah ia juga menyayangiku?
   Tepat di hari ke-47 ini,aku berhasil membuat 100 origami,sebenarnya aku sangat ingin membuat 1000 origami,namun tangan-tanganku semakin lemah,Kepalaku pusing,dan aku harus mengenakan syal setiap hari.Youngmin? Sepulang sekolah ia selalu pergi ke rumah temannya itu,Jika aku pulang,rumah sangat sepi,dan aku terpaksa membuat sarapan sendiri.
   Kutatap sebuah tas plastik besar berwarna putih dengan origami-origami merah hasil karya dari tangan-tangan rapuhku ini,Aku tersenyum.3 hari lagi.. semoga Tuhan tak mempersingkat waktunya lagi.
   Aku mulai mengingat semua kenangan-kenanganku dari benar-benar bahagia hingga sangat pahit melebihi daun beracun.Ketika Mobil-mobilan yang dibelikan Appa untuk Youngmin lebih bagus daripada mobilku sewaktu 6 tahun,Ketika aku ditinggal berlibur ke Pulau Jeju dan aku sendirian,Ketika aku harus membersihkan ruang tamu sendirian sementara Youngmin hanya santai,Aku ini seperti anak tiri bukan? Aku tau..Youngmin adalah penerus dari Perusahaan besar appa,tapi haruskah mereka tidak memperdulikanku juga ?

Tok..tok..tok
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku,siapa itu? Youngmin? Appa? Eomma?

"Masuk saja,pintunya tidak dikunci"kataku.Pintu terbuka,Minwoo masuk dengan mata masih sembab seperti kemarin,sepertinya Ia menangis semalaman,aku sangat bersyukur memiliki sahabat sepertinya.
   Ia menutup pintu dan duduk disampingku.

"Kwangmin..bagaimana keadaanmu?kau sudah makan?"tanyanya,walaupun sejujurnya ia sudah tau bagaimana keadaanku saat ini.Aku tersenyum dan mengangguk.Ia merogoh sesuatu dari jaketnya dan mengeluarkan sebuah gantungan kunci pikachu,Mataku berbinar,namun tidak bisa sesenang sorot mataku sewaktu Ia membelikanku boneka Pikachu besar saat hari ulang tahunku.

"Ambillah,dan simpan saat hari terakhirmu tiba"Ia berkata sambil menahan tangis,aku menerimanya.Ia menggenggam tanganku dan merasakan keadaanku yang semakin lemas.

"Besok kita akan bermain menikmati musim gugur di taman"ujarnya "aku berjanji kita akan sangat bersenang-senang besok"Ia tersenyum sambil terus menahan tangis.

"Aku sudah bisa merasakan betapa rindunya aku padamu,kau tau?".Aku serasa ingin menangis saat ini.

Minwoo pov

    Aku menangis semalaman,mengingat sahabatku akan pergi secepat ini.Melihat keadaannya seperti ini,aku serasa ingin mencabik-cabik kedua orang tuanya.Aku sangat marah! Disaat keadaannya seperti ini dimana kepedulian dari seorang ayah dan kasih sayang dari seorang Ibu? Kwangmin butuh itu,aku tau..

Kwangmin..
   Jika nanti waktunya kau meninggalkanku,aku mungkin tak akan mencari sahabat baru lagi,sungguh.. tak ada sahabat yang lebih baik selain kau yang pernah kutemui didunia ini.Tawamu yang selalu meledak jika aku bertingkah sepertu bayi,senyummu yang selalu menyapaku setiap saat,Celotehanmu yang selalu berbicara tentang alur pokemon yang kau tonton,dan saat kau menangis dengan raut wajah sangat sedih juga saat kau mengatakan dengan jujur semua ini padaku,aku akan mengingatnya persis sampai aku tua nanti.
Wajahmu yang Polos yang selalu menanti kehadiran Youngmin di bangkunya,Aku akan mengingat itu,aku berjanji.Dan aku berjanji akan membuatmu bahagia saat sebelum harimu tiba.Aku menyayangimu,sahabatku..

———
(Hari ke-48)

   Mereka memang menunjukkan wajah senang sedari tadi,namun hati mereka masih digeluti rasa sedih dan gelisah.
   Kwangmin menendang nendang daun yang berguguran dan melihat daun itu terbang tertiup angin,Ia tertawa,seperti anak kecil yang baru 2 tahun lahir ke dunia.Sementara Minwoo sepertinya tak dapat menyembunyikan rasa sedih dihatinya.Ia hanya tersenyum namun sorot matanya memancarkan kesedihan.

"Minwoo-ya! Lihatlah kelinci itu!"seru kwangmin sambil menunjuk dua ekor kelinci putih sedang bermain diatas dedaunan,namun begitu Kwangmin ingin mendekatinya,Satu kelinci pergi dan satu lainnya diam tak bergeming.

"Seperti itulah kita,,"ucap Minwoo. "Kita bermain,lalu salah satu dari kita pergi dengan cepat"lanjutnya,tentu saja yang dimaksud 'pergi' adalah Kwangmin.Kwangmin menunduk.Lalu mereka berlalu dari tempat itu.

   Hari ini Kwangmin benar-benar bertingkah seperti anak kecil,di taman yang sepi ia mengejar seekor kupu-kupu putih—yang entah darimana asalnya—dengan wajah riang,sementara Minwoo duduk di bangku taman sambil menunduk memikirkan bagaimana nasibnya jika Kwangmin tak lagi menemaninya sebagai sahabat.

Tiba-tiba
Bukk..
"Arggh..!!"
Minwoo tersentak,Kwangmin tiba tiba jatuh ketanah sambil memegangi perutnya,Minwoo bergegas berlari menghampiri Kwangmin.

"KWANGMIN! KWANGMIN!"Teriaknya.
"SIAPAPUN TOLONG AKU!!"Teriaknya lagi.

———
   Di hari ke-49 Kwangmin,tepatnya pada malam hari pukul 22.00 KST,Orang tua Kwangmin datang ke rumah sakit dan sudah mengetahui dengan persis penyakit Kwangmin dari Sang dokter.Begitu juga Youngmin,ia terus menangis disamping Kwangmin yang tidur dengan kondisi Kritis,didalam hatinya menyimpan beribu perasaan menyesal.Begitu juga dengan Ayah dan Ibunya,yang terus menangis tanpa henti meratapi keadaan anaknya yang merupakan salahnya.

"Kemana saja kalian?"tiba-tiba Minwoo masuk kedalam ruangan dengan wajah datar namun terlihat usai menangis.

"Apa kwangmin perlu seperti ini untuk mendapat perhatian kalian?"tanyanya datar.

"Kwangmin butuh perhatian namun kalian tak memberikannya! Kalian jahat!"ucapnya dengan nada meninggi. "Anak kalian bukan hanya Youngmin,tapi Kwangmin juga! Taukah kalian setiap hari Kwangmin tertawa dan tersenyum untuk menyembunyikan hidupnya yang kelam dan tahukah kalian ia sudah menderita penyakit ini sejak 2 tahun! Bagaimana bisa anak berusia 2 tahun tanpa perhatian orang tua bisa menahan penyakit parah sendirian sampai bertahun-tahun?! Apa kalian tidak punya Otak?!"Bentak Minwoo dengan Emosi meluap.Ayah dan Ibu Kwangmin,serta Youngmin diam mencerna dan memikirkan kata-kata Minwoo.

"Eo..mma"
Mereka tersentak,Kwangmin sadar dan memanggil nama mereka satu persatu lirih sambil tersenyum rapuh.

"Kwangmin.."Sentak Ayah dan Ibunya.
"Kwangmin-ya"Youngmin mengusap air matanya.

"Kwangmin maafkan appa dan eommamu yang tidak bertanggung jawab ini"rutuk Ayahnya.

"Sudah tidak ada gunanya lagi Appa"sahut Kwangmin."aku sudah memaafkan kalian,aku rindu kalian"ucap Kwangmin.Air mata mereka mulai mengalir.

"Kwangmin? Mengapa menyembunyikannya dariku? Kenapa?!"tanya Youngmin.

"Aku sudah berusaha,namun tak ada yang mendengar"sahut Kwangmin "appa dan eomma hanya sibuk bekerja dan memedulikan Hyung,jika kalian tidak begitu dari awal,aku mungkin tidak akan jadi begini.."

"Aku selalu ingin disuapi oleh Eomma,tapi hanya Youngmin.."

"Aku selalu ingin dipuji Appa,tapi hanya Youngmin..."

"Selama ini hanya Minwoo dan boneka pikachu yang menjadi temanku..".

"Kwangmin.."ucap Minwoo dengan diselingi isakan tangis.

Tess..
Mereka melihat keluar jendela,semuanya telah berubah menjadi putih.Kwangmin menunjuk keluar jendela dengan tangan rapuhnya.

"Eomma..appa..Youngmin..Minwoo..salju pertama telah turun..."ucapnya lirih,lalu ia tersenyum.

"Terimakasih atas semua perhatian kalian,terimakasih Minwoo..kau sudah menjadi temanku,Appa..Eomma,kalian orang tua yang baik,Youngmin..kau Hyung yang hebat.."Ujar Kwangmin lirih,ia berkedip terakhir.

"Aku lelah,aku ingin tidur,aku sayang kalian"
"Tiiitttt..."
"KWANGMIN!!"Dan saat itu juga,Kwangmin menutup matanya dan pergi untuk selama-lamanya.

———
   Youngmin menatap sebuah makam dengan foto seorang laki-laki berwajah mirip dengannya dengan senyum yang sangat manis,Makam Kwangmin.Ia meletakkan sebuah bucket bunga mawar dan Sebuah Boneka Pikachu disana.

"Kwangmin..tenanglah disana"ucapnya sambil tersenyum.
"Aku menyayangimu"

"Youngmin.."panggil seseorang.Youngmin mendongak,Minwoo berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.

"Sudah selesai?"tanyanya.Youngmin mengangguk,ia menatap Makam Kwangmin lagi sambil tersenyum.Lalu Minwoo memberikan sebungkus tas plastik berisi origami itu kepada Youngmin.

"Aku akan menjadikannya hiasan di kamar"ucap Youngmin.Minwoo mengangguk,lalu mereka berdua berlalu dari sana.

     "Jangan menyia-nyiakan orang yang kau sayangi,dan orang yang menyayangimu sebelum terlambat"

                   ~THE END~

Ahaiii ciee yang gaje XD Ciiiiee yang ga dapet feelnya XD gapapalahya.. direply aja yuks ;)

Minggu, 15 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 3

Title : Devil Girls ~ Chapter 3

Author : Choi Dae Kyung a.k.a Nugraheny AP (@Nugrahenypra on twitter)

Genre : Mistery,Friendship,etc.

Rating : G

Type : Chapter

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,entah dia sahabatku atau bukan,tetapi dia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam,tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu demi semua orang yang kusayangi"
(Summary Gaje ._.)

———
Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

———
   Sudah satu jam lebih mereka terjebak dalam semak semak lebat dan mobil mereka masih tak mau bergerak karena rodanya terjerembab dan diberingsuti semak semak belukar.Hyunseong dan Jeongmin tertidur,Minwoo sedang mencoba menghubungi petugas derek—karna ia takut lama lama dalam kegelapan disini—,Kwangmin dan Donghyun sedang sibuk mencerna kata-kata di buku Diary Hyolyn yang mereka baca tadi,sementara Youngmin tak mau ambil pusing,ia mengambil tabnya,dan mendengarkan lagu sambil bermain game.

   "Yak! Youngmin-ya ! Bisakah kau matikan lagu menyebalkan itu?!"Umpat Donghyun."Mwo?! Lagu ini bagus tau,lagipula aku mendengarkan lagu tanpa earphone itu supaya suasana tidak sepenuhnya hening"ujar Youngmin,Donghyun mendengus kesal.
"Hey diamlah! Jangan bertengkar terus,nanti sinyalku jelek lagi!"gerutu Minwoo.Kwangmin menghela nafas "bisakah kalian diam? Aku lelah".

    Setelah itu suasana menjadi hening dan hanya terdengar lagu yang mengalun dari tab Youngmin.
"Kwang~ bisa aku pinjam bukunya?"tanya Donghyun.Kwangmin mengangguk dan menyerahkan buku itu kepada Donghyun.
 
  Donghyun membukanya cepat sampai tulisan terakhir.Ia membaca setiap kata-kata pada bacaan tersebut  dengan teliti.

   "Memangnya benar yang diincar itu kita ?"tanya Youngmin tanpa berpaling dari gamenya,jari-jarinya terus bergerak dengan lihai di layar tabnya.Donghyun menggeleng dan menghela nafas "belum tentu juga,di sekolah kita kan banyak namja-namja populer yang berjumlah enam selain kita"katanya.

   Jeongmin—yang sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya—menyahut "mungkin Suho and friend"jawabnya asal."Mungkin saja"timpal Kwangmin.

   "Hey ! Tersambung !"seru Minwoo yang diikuti oleh bangunnya Hyunseong dari tidurnya,Youngmin yang menghentikan gamenya dan berseru gembira,dan Jeongmin yang menguap.

   "Jadi sebentar lagi petugas dereknya akan datang kan ?"tanya Hyunseong,Minwoo mengangguk dengan wajah berbinar binar.Dan tak lama kemudian,mereka mendengar suara mobil derek mendekati mereka lalu mereka merasakan mobil mereka tertarik.

———
    Youngmin merebahkan dirinya di atas ranjang,ia belum melepas jas juga sepatunya,ia masih lelah dan pikirannya ikut terbayang-bayang oleh buku diary Hyolyn (baca : Hyorin) itu."namja.. enam orang.. tampan.. kita tampan"gumamnya tak jelas.

    "Siapa yang tampan?"
Youngmin tersentak dan—reflek—langsung duduk di tepi ranjangnya. "Yak ! Kalau mau masuk kamar orang sebaiknya ketuk pintu dulu!kau ini bikin kaget saja"omel Youngmin,kwangmin terkekeh kecil
"maaf"katanya.
"Untuk apa kau kesini ?"tanya Youngmin.Kwangmin duduk disamping Youngmin dan menghela nafas berat."Hyung..aku takut jika yang dibicarakan dalam buku itu adalah kita"desahnya.youngmin mengernyit bingung "maksudmu?".
"Aku hanya takut jika Hyolyn Songsaenim akan benar-benar membunuh kita"ujar Kwangmin.Youngmin menepuk pundak adiknya pelan "tenanglah,jangan khawatir,itu belum tentu kita kan,bisa saja itu.."
"Suho dan teman-temannya,itu kan maksudmu ?"Sela Kwangmin,youngmin mengangguk.
"Tidak hyung"kata kwangmin sambil menggeleng "hyolyn sangat jarang bertemu Suho dan teman temannya,bahkan mereka pun sangat jarang berkunjung ke perpustakaan,benar tidak?"lanjutnya.Youngmin mengangguk.

    "Sudahlah kwang..jangan terlalu dipikirkan,kita lanjutkan besok saja ya,sekarang kau beristirahat saja,kau pasti lelah"kata Youngmin,kwangmin mengangguk dan langsung melangkah menuju kamarnya.

Keesokan harinya...

   Tidak seperti biasanya,kwangmin masuk ke ruang kelas dengan wajah pucat dan kantung mata terlihat di pelupuk matanya.Ia meletakkan tasnya di kursi dengan lemah dan langsung menopang dagunya dengan tangan.

   "Kwang.. ada apa? Apa kau sakit ?"tanya Minwoo."dia kurang tidur"Jawab Youngmin.
"B-bagaimana bisa ?"tanya Jeongmin. "Sudahlah.. tak usah terlalu dipikirkan,aku baik baik saja"jawab Kwangmin.
"Kau yakin?"sanggah Donghyun,kwangmin mengangguk.

   "Apa perlu kubelikan makanan ?"tanya Youngmin. "Terserah kau saja"jawab Kwangmin.Tanpa menjawab,youngmin langsung berlari keluar kelas.Sementara yang lainnya masih tampak cemas akan keadaan Kwangmin,bagaimanapun juga Kwangmin itu adalah teman mereka,dan dia adalah yang paling pintar diantara mereka semua.Bagaimana tidak ? Ia sudah pernah memenangkan olimpiade sains dan fisika,ia juga pernah 3 kali memenangkan olimpiade matematika,mengikuti kejuaraan basket dan—timnya—memenangkan peringkat ketiga,dan menjadi ketua tim basket sekaligus forward utama.Tak heran ia banyak dikagumi oleh yeoja-yeoja di sekolahnya,tapi entah kenapa ia tak terlalu tertarik kepada wanita.

———
    Mata Youngmin menelusuri setiap sudut kantin sekolah yang luas itu,sepi,itulah keadaan kantin sekarang,tetapi ketika ia melihat ke sudut kantin,matanya menangkap dua orang gadis yang sedang bercengkerama sambil sesekali menyeruput es jeruk di hadapan mereka,tampaknya mereka sedang berbicara serius.
   "Yoon Bo-ra dan..Kim Da-som,itu mereka bukan ?"gumam Youngmin.Ia terus memperhatikan dua gadis itu dan mencoba menebak apa yang sedang mereka bicarakan.Namun ternyata salah satu diantara mereka—Bora—menyadari keberadaan Youngmin dan melambaikan tangannya kepada Youngmin. Youngmin mengerjap dan hanya membalas lambaian itu dengan senyuman.

   Ia melangkah mendekati 'Ibu Kantin' sambil terus memperhatikan Bora dan Dasom.
"Hey Jo Youngmin,apa yang sedang kau perhatikan?"tanya Si Ibu Kantin,Youngmin terkejut dan tersenyum.
"Ahjumma,,aku mau sebungkus ddeokbokki dan sebotol air mineral,jangan terlalu lama ya.."celetuk Youngmin.Ahjumma itu hanya tersenyum lalu segera mempersiapkan pesanan Youngmin.Pikiran Youngmin masih diliputi rasa penasaran,ia terus memperhatikan Bora dan Dasom,sampai akhirnya si Ibu Kantin menyadarinya."Youngmin,kau sedang memperhatikan mereka ya?"tanyanya.Youngmin tersentak,lalu menggeleng.
"Apa jangan-jangan..kau ini Kwangmin ?"tanya Ibu Kantin dengan tatapan curiga,youngmin tertawa.Ia dan Kwangmin memang kembar identik,susah dibedakan.
"Tidak ahjumma,aku Youngmin..Jo Youngmin"jawabnya.Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menyerahkan sebuah tas plastik berisi pesanan youngmin kepadanya,setelah membayar,youngmin tak langsung pergi melainkan terus memperhatikan Bora dan Dasom.

"Ahjumma,, apa kau tau apa yang sedang mereka bicarakan ?"tanya Youngmin.Ahjumma itu menggeleng "molla"katanya.Youngmin menghela nafas dengan wajah kecewa "sudahlah tak apa..gomaseubnida ahjumma"ucap Youngmin dan hendak berlalu.
"Memangnya kenapa kau sangat ingin tau ?"tanya Ahjumma itu lagi,Youngmin membalikkan badan "aku hanya ingin tau saja"katanya.
"Hmm...tadi sekilas kudengar,saat aku mengantarkan pesanan,mereka membicarakan soal lelaki"
"Lelaki ?"
"Ya,tapi setelah itu aku tidak mau tau lagi dan segera kembali ke tempatku".
  Youngmin tersenyum, dengan perasaan cukup puas,ia mengucapkan terimakasih lalu berlalu dari kantin itu.

Sesampainya di kelas,Youngmin melihat Kwangmin masih lemas,dan pada saat itu juga,Youngmin ikut merasakan apa yang dirasakan Kwangmin,kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya juga mulai melemah.Ia berjalan mendekati kwangmin dan meletakkan tas plastik berisi ddeokbokki dan air mineral itu di meja Kwangmin.
   "Makanlah yang banyak"kata Youngmin sambil tersenyum,kwangmin mengangguk lalu perlahan membuka isi tas plastik itu."youngmin,badannya panas"desah donghyun.Youngmin menghela nafas "kan sudah kubilang,kau harus istirahat yang cukup kwangmin-ah"katanya."maafkan aku hyung"sahut Kwangmin.
"Kwang,jika kau terus sakit seperti ini,aku juga akan merasakannya"ujar Youngmin,Jeongmin terbelalak "dasar kembar! Sudah cukup Kwangmin saja yang sakit kau jangan ikut ikutan sakit"celetuknya,Youngmin tertawa.
"Memangnya kenapa?"tanya Hyunseong.
"Mereka itu kan genius,kau tau sendiri kan kita membutuhkan seorang genius untuk membantu di berbagai hal,jika tidak ada mereka masalah ini akan semakin sulit"
"Jadi maksudmu aku tak jenius?!"tanya Minwoo—setengah berteriak—
"Tidak..anak mami"ledek Jeongmin diikuti gelak tawa yang lainnya,Minwoo mengerucutkan bibirnya kesal "begini-begini juga aku ini paling tampan diantara kalian semua"
"Mwo?! Aku yang paling tampan!!"Seru Jeongmin
"Tidak ! Aku!"balas Minwoo.
"Hey hey sudahlah,yang paling tua yang paling tampan"timpal Donghyun santai.
"Seharusnya yang paling tua yang paling jelek!"ledek Jeongmin,Donghyun terbelalak "apa kau bilang?!".  Hyunseong tertawa "kalian memang tampan,tapi kalian tak punya perut seindah perutku yang sixpack"ujarnya bangga.
"Kau kira aku tidak punya ?!"sungut Minwoo."tapi perutku lebih bagus darimu!!"Balas Hyunseong.

Youngmin mendengus kesal melihat tingkah teman-temannya itu."dasar Bocah"umpatnya pelan.

"UHUK UHUK"
"Eh-eh.. Kwangmin!!"

———
Malam itu,di rumah Minwoo..

    Suasana sangat sepi,hanya ada Minwoo yang sedang menonton acara televisi kesukaannya,sebenarnya ia tak suka dengan suasana yang sepi seperti ini,ia lebih suka suasana ramai dan riuh,jadi bisa dibilang ia takut sepi.
    "Arrggh..dimana mereka semua,kenapa belum datang juga? Dasar keong!"umpatnya sambil mengecek androidnya.Ia sudah menghubungi Teman-temannya—Donghyun,Jeongmin,Hyunseong,dan si kembar—,namun sampai sekarang mereka belum datang juga.

Ia meletakkan androidnya kasar di sofa,dan kembali terfokus pada acara televisi yang ia tonton.Tiba tiba pandangannya tertuju pada jendela yang ditutupi Gorden,matanya menangkap sesosok bayangan wanita yang tampak sedang mengintipnya.Karena penasaran,ia pun melangkah menuju jendela dan menyibakkan gorden,tetapi tak ada siapa-siapa.
"Hmm..mungkin mataku sedang kurang sehat"gumamnya.

TOK TOK TOK

———
   Donghyun mengendarai mobilnya dengan santai,kini tak ada lagi yang rusak,ia sudah mengecek semuanya sebelum berangkat.Sementara teman-temannya di jok belakang sedang duduk dalam keheningan.
"Kwangmin,apa kau sudah baikan ?"tanya Jeongmin,Kwangmin tersenyum lalu mengangguk "aku hanya kurang makan dan istirahat"ujarnya.
"Hey donghyun,bisa kau percepat laju mobilnya,bocah itu dari tadi terus mengirim pesan padaku!"Kata Hyunseong ketus.Donghyun mendengus "apa kau mau kejadian kemarin terulang lagi ?"sungutnya.Youngmin tertawa "Minwoo itu memang anak mami ya".

Dari kejauhan,rumah Minwoo mulai nampak oleh Mata mereka,tinggal beberapa jarak lagi.Namun mereka melihat ada yang janggal,sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan rumah Minwoo,dan setau mereka,Baik Minwoo maupun orang tuanya tak mempunyai mobil sedan.

"Hyung Lihat !!!!"Seru Kwangmin,Donghyun mengerem mobilnya mendadak.Dilihatnya 4 orang laki-laki bertubuh kekar dan bertopeng bersama seorang perempuan berjubah masuk ke dalam rumah Minwoo kasar,Donghyun terkejut dan cepat cepat turun dari mobil,begitu juga yang lainnya dan langsung berlari masuk ke rumah Minwoo yang cukup besar itu.Pikiran dan firasat mereka mulai tidak enak.

To Be Continue

                     ———
  Ciee gaje ya ? ngaret ya ? Mangap deh soalnya baru newbie Jangan lupa comentnya ya,soalnya nyesek banget rasanya ngetik capek capek kaga ada yang ngelike sama ngecoment

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 3

Title : Devil Girls ~ Chapter 3

Author : Choi Dae Kyung a.k.a Nugraheny AP (@Nugrahenypra on twitter)

Genre : Mistery,Friendship,etc.

Rating : G

Type : Chapter

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,entah dia sahabatku atau bukan,tetapi dia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam,tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu demi semua orang yang kusayangi"
(Summary Gaje ._.)

———
Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

———
   Sudah satu jam lebih mereka terjebak dalam semak semak lebat dan mobil mereka masih tak mau bergerak karena rodanya terjerembab dan diberingsuti semak semak belukar.Hyunseong dan Jeongmin tertidur,Minwoo sedang mencoba menghubungi petugas derek—karna ia takut lama lama dalam kegelapan disini—,Kwangmin dan Donghyun sedang sibuk mencerna kata-kata di buku Diary Hyolyn yang mereka baca tadi,sementara Youngmin tak mau ambil pusing,ia mengambil tabnya,dan mendengarkan lagu sambil bermain game.

   "Yak! Youngmin-ya ! Bisakah kau matikan lagu menyebalkan itu?!"Umpat Donghyun."Mwo?! Lagu ini bagus tau,lagipula aku mendengarkan lagu tanpa earphone itu supaya suasana tidak sepenuhnya hening"ujar Youngmin,Donghyun mendengus kesal.
"Hey diamlah! Jangan bertengkar terus,nanti sinyalku jelek lagi!"gerutu Minwoo.Kwangmin menghela nafas "bisakah kalian diam? Aku lelah".

    Setelah itu suasana menjadi hening dan hanya terdengar lagu yang mengalun dari tab Youngmin.
"Kwang~ bisa aku pinjam bukunya?"tanya Donghyun.Kwangmin mengangguk dan menyerahkan buku itu kepada Donghyun.
 
  Donghyun membukanya cepat sampai tulisan terakhir.Ia membaca setiap kata-kata pada bacaan tersebut  dengan teliti.

   "Memangnya benar yang diincar itu kita ?"tanya Youngmin tanpa berpaling dari gamenya,jari-jarinya terus bergerak dengan lihai di layar tabnya.Donghyun menggeleng dan menghela nafas "belum tentu juga,di sekolah kita kan banyak namja-namja populer yang berjumlah enam selain kita"katanya.

   Jeongmin—yang sejak kapan sudah terbangun dari tidurnya—menyahut "mungkin Suho and friend"jawabnya asal."Mungkin saja"timpal Kwangmin.

   "Hey ! Tersambung !"seru Minwoo yang diikuti oleh bangunnya Hyunseong dari tidurnya,Youngmin yang menghentikan gamenya dan berseru gembira,dan Jeongmin yang menguap.

   "Jadi sebentar lagi petugas dereknya akan datang kan ?"tanya Hyunseong,Minwoo mengangguk dengan wajah berbinar binar.Dan tak lama kemudian,mereka mendengar suara mobil derek mendekati mereka lalu mereka merasakan mobil mereka tertarik.

———
    Youngmin merebahkan dirinya di atas ranjang,ia belum melepas jas juga sepatunya,ia masih lelah dan pikirannya ikut terbayang-bayang oleh buku diary Hyolyn (baca : Hyorin) itu."namja.. enam orang.. tampan.. kita tampan"gumamnya tak jelas.

    "Siapa yang tampan?"
Youngmin tersentak dan—reflek—langsung duduk di tepi ranjangnya. "Yak ! Kalau mau masuk kamar orang sebaiknya ketuk pintu dulu!kau ini bikin kaget saja"omel Youngmin,kwangmin terkekeh kecil
"maaf"katanya.
"Untuk apa kau kesini ?"tanya Youngmin.Kwangmin duduk disamping Youngmin dan menghela nafas berat."Hyung..aku takut jika yang dibicarakan dalam buku itu adalah kita"desahnya.youngmin mengernyit bingung "maksudmu?".
"Aku hanya takut jika Hyolyn Songsaenim akan benar-benar membunuh kita"ujar Kwangmin.Youngmin menepuk pundak adiknya pelan "tenanglah,jangan khawatir,itu belum tentu kita kan,bisa saja itu.."
"Suho dan teman-temannya,itu kan maksudmu ?"Sela Kwangmin,youngmin mengangguk.
"Tidak hyung"kata kwangmin sambil menggeleng "hyolyn sangat jarang bertemu Suho dan teman temannya,bahkan mereka pun sangat jarang berkunjung ke perpustakaan,benar tidak?"lanjutnya.Youngmin mengangguk.

    "Sudahlah kwang..jangan terlalu dipikirkan,kita lanjutkan besok saja ya,sekarang kau beristirahat saja,kau pasti lelah"kata Youngmin,kwangmin mengangguk dan langsung melangkah menuju kamarnya.

Keesokan harinya...

   Tidak seperti biasanya,kwangmin masuk ke ruang kelas dengan wajah pucat dan kantung mata terlihat di pelupuk matanya.Ia meletakkan tasnya di kursi dengan lemah dan langsung menopang dagunya dengan tangan.

   "Kwang.. ada apa? Apa kau sakit ?"tanya Minwoo."dia kurang tidur"Jawab Youngmin.
"B-bagaimana bisa ?"tanya Jeongmin. "Sudahlah.. tak usah terlalu dipikirkan,aku baik baik saja"jawab Kwangmin.
"Kau yakin?"sanggah Donghyun,kwangmin mengangguk.

   "Apa perlu kubelikan makanan ?"tanya Youngmin. "Terserah kau saja"jawab Kwangmin.Tanpa menjawab,youngmin langsung berlari keluar kelas.Sementara yang lainnya masih tampak cemas akan keadaan Kwangmin,bagaimanapun juga Kwangmin itu adalah teman mereka,dan dia adalah yang paling pintar diantara mereka semua.Bagaimana tidak ? Ia sudah pernah memenangkan olimpiade sains dan fisika,ia juga pernah 3 kali memenangkan olimpiade matematika,mengikuti kejuaraan basket dan—timnya—memenangkan peringkat ketiga,dan menjadi ketua tim basket sekaligus forward utama.Tak heran ia banyak dikagumi oleh yeoja-yeoja di sekolahnya,tapi entah kenapa ia tak terlalu tertarik kepada wanita.

———
    Mata Youngmin menelusuri setiap sudut kantin sekolah yang luas itu,sepi,itulah keadaan kantin sekarang,tetapi ketika ia melihat ke sudut kantin,matanya menangkap dua orang gadis yang sedang bercengkerama sambil sesekali menyeruput es jeruk di hadapan mereka,tampaknya mereka sedang berbicara serius.
   "Yoon Bo-ra dan..Kim Da-som,itu mereka bukan ?"gumam Youngmin.Ia terus memperhatikan dua gadis itu dan mencoba menebak apa yang sedang mereka bicarakan.Namun ternyata salah satu diantara mereka—Bora—menyadari keberadaan Youngmin dan melambaikan tangannya kepada Youngmin. Youngmin mengerjap dan hanya membalas lambaian itu dengan senyuman.

   Ia melangkah mendekati 'Ibu Kantin' sambil terus memperhatikan Bora dan Dasom.
"Hey Jo Youngmin,apa yang sedang kau perhatikan?"tanya Si Ibu Kantin,Youngmin terkejut dan tersenyum.
"Ahjumma,,aku mau sebungkus ddeokbokki dan sebotol air mineral,jangan terlalu lama ya.."celetuk Youngmin.Ahjumma itu hanya tersenyum lalu segera mempersiapkan pesanan Youngmin.Pikiran Youngmin masih diliputi rasa penasaran,ia terus memperhatikan Bora dan Dasom,sampai akhirnya si Ibu Kantin menyadarinya."Youngmin,kau sedang memperhatikan mereka ya?"tanyanya.Youngmin tersentak,lalu menggeleng.
"Apa jangan-jangan..kau ini Kwangmin ?"tanya Ibu Kantin dengan tatapan curiga,youngmin tertawa.Ia dan Kwangmin memang kembar identik,susah dibedakan.
"Tidak ahjumma,aku Youngmin..Jo Youngmin"jawabnya.Wanita paruh baya itu tersenyum sambil menyerahkan sebuah tas plastik berisi pesanan youngmin kepadanya,setelah membayar,youngmin tak langsung pergi melainkan terus memperhatikan Bora dan Dasom.

"Ahjumma,, apa kau tau apa yang sedang mereka bicarakan ?"tanya Youngmin.Ahjumma itu menggeleng "molla"katanya.Youngmin menghela nafas dengan wajah kecewa "sudahlah tak apa..gomaseubnida ahjumma"ucap Youngmin dan hendak berlalu.
"Memangnya kenapa kau sangat ingin tau ?"tanya Ahjumma itu lagi,Youngmin membalikkan badan "aku hanya ingin tau saja"katanya.
"Hmm...tadi sekilas kudengar,saat aku mengantarkan pesanan,mereka membicarakan soal lelaki"
"Lelaki ?"
"Ya,tapi setelah itu aku tidak mau tau lagi dan segera kembali ke tempatku".
  Youngmin tersenyum, dengan perasaan cukup puas,ia mengucapkan terimakasih lalu berlalu dari kantin itu.

Sesampainya di kelas,Youngmin melihat Kwangmin masih lemas,dan pada saat itu juga,Youngmin ikut merasakan apa yang dirasakan Kwangmin,kepalanya sedikit pusing dan tubuhnya juga mulai melemah.Ia berjalan mendekati kwangmin dan meletakkan tas plastik berisi ddeokbokki dan air mineral itu di meja Kwangmin.
   "Makanlah yang banyak"kata Youngmin sambil tersenyum,kwangmin mengangguk lalu perlahan membuka isi tas plastik itu."youngmin,badannya panas"desah donghyun.Youngmin menghela nafas "kan sudah kubilang,kau harus istirahat yang cukup kwangmin-ah"katanya."maafkan aku hyung"sahut Kwangmin.
"Kwang,jika kau terus sakit seperti ini,aku juga akan merasakannya"ujar Youngmin,Jeongmin terbelalak "dasar kembar! Sudah cukup Kwangmin saja yang sakit kau jangan ikut ikutan sakit"celetuknya,Youngmin tertawa.
"Memangnya kenapa?"tanya Hyunseong.
"Mereka itu kan genius,kau tau sendiri kan kita membutuhkan seorang genius untuk membantu di berbagai hal,jika tidak ada mereka masalah ini akan semakin sulit"
"Jadi maksudmu aku tak jenius?!"tanya Minwoo—setengah berteriak—
"Tidak..anak mami"ledek Jeongmin diikuti gelak tawa yang lainnya,Minwoo mengerucutkan bibirnya kesal "begini-begini juga aku ini paling tampan diantara kalian semua"
"Mwo?! Aku yang paling tampan!!"Seru Jeongmin
"Tidak ! Aku!"balas Minwoo.
"Hey hey sudahlah,yang paling tua yang paling tampan"timpal Donghyun santai.
"Seharusnya yang paling tua yang paling jelek!"ledek Jeongmin,Donghyun terbelalak "apa kau bilang?!".  Hyunseong tertawa "kalian memang tampan,tapi kalian tak punya perut seindah perutku yang sixpack"ujarnya bangga.
"Kau kira aku tidak punya ?!"sungut Minwoo."tapi perutku lebih bagus darimu!!"Balas Hyunseong.

Youngmin mendengus kesal melihat tingkah teman-temannya itu."dasar Bocah"umpatnya pelan.

"UHUK UHUK"
"Eh-eh.. Kwangmin!!"

———
Malam itu,di rumah Minwoo..

    Suasana sangat sepi,hanya ada Minwoo yang sedang menonton acara televisi kesukaannya,sebenarnya ia tak suka dengan suasana yang sepi seperti ini,ia lebih suka suasana ramai dan riuh,jadi bisa dibilang ia takut sepi.
    "Arrggh..dimana mereka semua,kenapa belum datang juga? Dasar keong!"umpatnya sambil mengecek androidnya.Ia sudah menghubungi Teman-temannya—Donghyun,Jeongmin,Hyunseong,dan si kembar—,namun sampai sekarang mereka belum datang juga.

Ia meletakkan androidnya kasar di sofa,dan kembali terfokus pada acara televisi yang ia tonton.Tiba tiba pandangannya tertuju pada jendela yang ditutupi Gorden,matanya menangkap sesosok bayangan wanita yang tampak sedang mengintipnya.Karena penasaran,ia pun melangkah menuju jendela dan menyibakkan gorden,tetapi tak ada siapa-siapa.
"Hmm..mungkin mataku sedang kurang sehat"gumamnya.

TOK TOK TOK

———
   Donghyun mengendarai mobilnya dengan santai,kini tak ada lagi yang rusak,ia sudah mengecek semuanya sebelum berangkat.Sementara teman-temannya di jok belakang sedang duduk dalam keheningan.
"Kwangmin,apa kau sudah baikan ?"tanya Jeongmin,Kwangmin tersenyum lalu mengangguk "aku hanya kurang makan dan istirahat"ujarnya.
"Hey donghyun,bisa kau percepat laju mobilnya,bocah itu dari tadi terus mengirim pesan padaku!"Kata Hyunseong ketus.Donghyun mendengus "apa kau mau kejadian kemarin terulang lagi ?"sungutnya.Youngmin tertawa "Minwoo itu memang anak mami ya".

Dari kejauhan,rumah Minwoo mulai nampak oleh Mata mereka,tinggal beberapa jarak lagi.Namun mereka melihat ada yang janggal,sebuah mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan rumah Minwoo,dan setau mereka,Baik Minwoo maupun orang tuanya tak mempunyai mobil sedan.

"Hyung Lihat !!!!"Seru Kwangmin,Donghyun mengerem mobilnya mendadak.Dilihatnya 4 orang laki-laki bertubuh kekar dan bertopeng bersama seorang perempuan berjubah masuk ke dalam rumah Minwoo kasar,Donghyun terkejut dan cepat cepat turun dari mobil,begitu juga yang lainnya dan langsung berlari masuk ke rumah Minwoo yang cukup besar itu.Pikiran dan firasat mereka mulai tidak enak.

To Be Continue

                     ———
  Ciee gaje ya ? ngaret ya ? Mangap deh soalnya baru newbie Jangan lupa comentnya ya,soalnya nyesek banget rasanya ngetik capek capek kaga ada yang ngelike sama ngecoment

Sabtu, 14 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 2

Title : Devil Girls - Chapter 2

Author :  Choi Dae Kyung a.k.a nugraheny AP (@NugrahenyPra)

Genre : Horror,Friendship.

Rating : G

Type : Chapter

Main Cast  : All member Boyfriend + Sistar
         

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,Entah dia sahabatku atau bukan,tapi ia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam.Tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu,demi semua orang yang kusayangi" (Summary Gaje ._.)

———
  Ia mengambil sebuah gelas kaca,lalu mengambil sebotol anggur dan menuangkan anggur tersebut di gelas kaca.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,semua orang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing,tak ada yang memperhatikannya,lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus serbuk obat,ia menuangkan serbuk itu pada anggur tadi dan membuang bungkusnya ke sembarang tempat.
   Selesai dengan itu,ia mengambil 5 gelas lain,dan menuangkan anggur lagi,bedanya ia tidak menuangkan serbuk obat tadi di 5 gelas anggur itu."Pelayan !"panggilnya kepada salah satu pelayan perempuan,pelayan itu pun menghampirinya.
Wanita itu menunjuk 6 gelas Anggur yang telah ia tuangkan tadi "bawa itu ke meja di pinggir sana"katanya.
Pelayan itu menurut,lalu meletakkan 6 gelas anggur tadi diatas nampan,dan membawanya ke meja yang ditunjuk.
   Dengan senyum evilnya,wanita itu menepuk-nepukkan tangannya—seperti membersihkan debu— dengan wajah puas,ia menghela nafas "Kena kau"katanya

                   Devil Girls
Chapter 2
  
    "Silahkan anggurnya"ujar seorang pelayan sambil meletakkan 6 gelas anggur di meja mereka."gamsahabnida"Ucap Donghyun,lalu pelayan itu pergi meninggalkan meja mereka.
"Memangnya kita memintanya ?"tanya Minwoo,Hyunseong mengangkat bahunya."sudahlah..nikmati saja !!"Kata Jeongmin lalu mengangkat gelasnya bermaksud untuk meminumnya.
    "Tunggu !!"Cegah Kwangmin,jeongmin menurunkan kembali gelasnya,dan mengernyitkan dahi "ada apa ?". "Jangan diminum !"seru Kwangmin lagi.Jeongmin mendengus "ne..waeyo,kwangmin-ah ?".
   Kwangmin merampas gelas tersebut dari tangan Jeongmin dan dengan segera ia menumpahkan semua isi dalam gelas itu,Jeongmin membelalakkan matanya "Ya! Mwo haneun geoeyo?!! (Hey ! Apa yang kau lakukan ?!"Tanya Jeongmin,Kwangmin tak menggubrisnya,lalu ia hendak mengambil tissue dari kotak tissue,namun tangannya dicegat oleh Donghyun "apa yang kau lakukan,Kwangmin ?"tanya Donghyun "maafkan aku hyung,tapi jika tadi Jeongmin meninun anggur itu,aku takkan bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya setelah itu"jawab Kwangmin.
"Maksudmu ?".Kwangmin memperlihatkan dasar gelas tersebut,masih ada setetes sisa anggur dan..
"Itu ?! Apa itu ?! Apakah anggur punya serbuk ?"Sentak Minwoo "ne..itu benar benar serbuk,serbuk apa itu ?"tanya Youngmin.
"Setahuku ini adalah Obat tidur,tetapi aku tidak pernah mengenali Obat tidur seperti ini,baunya berbeda,kalau tidak salah Obat tidur ini mungkin mempunyai efek samping yang cukup membahayakan"Ujar Kwangmin.
"Huh..untung saja"Kata Jeongmin sambil mengelus dadanya.
    "Baiklah kalau begitu,sebaiknya kita pulang saja,kurasa di pesta ini ada yang membenci kita"Ucap Youngmin."me-membenci ?"tanya Hyunseong."Ne,orang itu pasti sangat membenci kita sehingga ia ingin mencelakai kita".
"Ucapan Youngmin benar,sebaiknya kita pulang,kajja"ajak Donghyun.Mereka berenam melepaskan topeng yang mereka kenakan,lalu segera berlalu meninggalkan pesta itu.

Di tempat parkir...

    Ketika donghyun hendak memasuki mobil dan duduk di belakang kemudi,Youngmin mencegat pergelangan tangan Donghyun."jangan dulu hyung"katanya."kenapa ?". "Sebaiknya kita cek dulu keadaan mobil untuk menghindari bahaya"ujar Youngmin.
"Tidak ada waktu Young,kita harus segera pergi sebelum Soyu melihat kita dan menyuruh kita kembali"kata Donghyun.Youngmin menghela nafas "baiklah", katanya lalu ia masuk ke dalam mobil,dan duduk disamping kembarannya,Kwangmin.
   Donghyun melajukan mobilnya dengan kencang,sesampainya mereka di jalanan yang di sekitarnya penuh dengan semak,entah kenapa firasatnya menjadi tidak enak,pikirannya kemana mana,namun ia cepat-cepat menggeleng-kan kepala.
"HYUNG AWAAASS !!"
   Seruan Kwangmin membuat Donghyun tersentak,ia membelalakkan matanya,mobilnya melaju tak tentu arah dan menerobos semak semak,Donghyun menginjak rem,namun mobilnya tak mau berhenti.
"Remnya Blong !!"serunya.
"Ya tuhan...aku belum menikah..aku belum menikah"kata Jeongmin.
Donghyun terus mencoba menginjak rem,namun Mobil terus melesat lurus.
"AAAAAA !!!"Teriak mereka.

BUZZZZ
   
    Ini—masih—merupakan nasib yang baik bagi mereka,mobil berhenti dan—untungnya— tidak masuk ke dasar jurang,namun mobilnya terjebak di semak semak yang rimbun dan gelap.
    "kan sudah kubilang,cek dulu keadaan mobilnya"Kata Youngmin,donghyun menghela nafas "ne..mianhaeyo"ucapnya.
"Hufft..setidaknya kita masih selamat"kata Jeongmin.
"Lalu sekarang apa yang harus kita lakukan ?"tanya Minwoo
"Hubungi petugas mobil derek"ujar Kwangmin.Hyunseong mengambil androidnya dan mencari-cari nomor telefon petugas derek,namun sial,tak ditemukan sinyal di sekitar situ.
"Arrghh...tidak ada sinyal !"Umpatnya."sebenarnya kita berada dimana sih ?"
"Sepertinya kita berada di daerah tengah hutan"kata Kwangmin.Donghyun mengacak acak rambutnya "aneh,ini aneh,sebelumnya semuanya baik-baik saja,tetapi kenapa bisa jadi begini ?"desisnya."berarti ini benar,ada yang benci kepada kita"ujar Minwoo."kita bahkan belum sempat membaca buku coklat itu"Desah Youngmin.Mata Kwangmin berbinar
"Buku itu !"serunya."kau membawanya ?"tanya Jeongmin,Kwangmin mengangguk.Lalu ia mengambil tasnya di bagasi,merogoh sesuatu dan mengeluarkan sebuah buku coklat yang ia ambil dari meja Hyolyn tadi.
  "Nyalakan lampu mobilnya"ucap Kwangmin,Donghyun menyalakan lampu mobilnya,lalu mereka berenam mengerumuni buku itu.
   Kwangmin membuka lempiran pertama dan hanya tertulis tulisan "DIARY" yang sudah memudar.
"Diary ?"sanggah Donghyun."ini sebuah buku diary!"Kwangmin membalik lempiran selanjutnya.

   Ini adalah sekolah Baru tempatku akan bekerja,hufft.. lihat saja berapa orang yang akan menderita pada bulan ini.

   "Menderita ?"Gumam Kwangmin.Lalu ia membalik lempiran selanjutnya.

   Ternyata ada juga yang sejalan denganku hahaha..aku puas,jadi darimana aku harus memulai?

    "Jujur saja,aku tidak terlalu mengerti apa artinya"Gumam Hyunseong.Kwangmin membalik lempiran ketiga

    Kena kau ! Makannya jangan coba-coba kurang ajar denganku,aku memiliki teman dan anak buah yang banyak,aku bisa mengintaimu kapan saja,baiklah,siapa korban selanjutnya ?
   Lempiran selanjutnya
   Sudah 3 bulan berlalu,aku bekerja di sekolah jelek dengan murid-murid gila ini.Bagaimana bisa mereka membicarakan librarian mereka sendiri ? Aku memang masih muda,tapi tidak baik jika seorang murid menggosipkan gurunya kan ? Sialan!
  "Jadi..intinya..hmm.."gumam Kwangmin,lalu ia membalik lempiran selanjutnya.
   Menarik,6 orang pria tampan,populer,dan cool.Hhh.. aku sebenarnya tak tega mengintai kalian yang masih imut itu,tetapi.. apa boleh buat,dendamku pada kalian terlalu besar.Bersiaplah,Baby...
   Sampai halaman tersebut,mereka terbelalak,Kwangmin membalik halaman lagi namun kosong,dan menutup buku itu kasar.
"Jadi.. maksudnya.."kata Youngmin."Hyolyn.. Songsaenim,mengincar.. kita"jelas Donghyun."aku benar benar tak menduga librarian secantik dia bisa membunuh orang"kata Jeongmin.
"Tapi siapa yang ia sebut sebagai temannya itu ?"tanya Kwangmin.
"Apa mungkin..."

               To Be Continue

     

Selasa, 10 Maret 2015

[Fanfiction] Devil Girls ~ Chapter 1

Title : Devil Girls - Chapter 1

Author :  Choi Dae Kyung a.k.a nugraheny AP (@NugrahenyPra)

Genre : Horror,Friendship.

Rating : G

Type : Chapter

Main Cast  : All member Boyfriend + Sistar
         

Summary :

     "Entah dia namja atau yeoja,Entah dia sahabatku atau bukan,tapi ia selalu membuatku khawatir.Darah,benda tajam,dan kematian selalu membayangiku tiap malam.Tetapi walau sedikit takut,aku akan mencoba menangkapmu,demi semua orang yang kusayangi" (Summary Gaje ._.)

———
    Ia mengintip keluar melalui jendela perpustakaan,Sepi dan.. aman,lalu ia menghampiri meja itu dan mengobrak abrik laci meja itu.
Buku-buku catatan kecil berdebu banyak berserakan di laci tersebut.
"Buku peminjam,pengurus perpustakaan,administrasi,eh~ apa ini ?"Kwangmin menarik sebuah buku bersampul coklat tua dan berdebu tebal yang tak berisi judul.
"Jo Kwang Min !"
    Tanpa ia sadari,Hyolyn—librarian mereka—sudah berada di depan pintu perpustakaan dengan tatapan heran ke arah Kwangmin,kwangmin tersentak dan cepat cepat menyembunyikan buku bersampul coklat tersebut di punggungnya.
"Eh..em..a..annyeong songsaenim"katanya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Ti-tidak..aku hanya ditugaskan untuk.. merapikan mejamu.. ya merapikan mejamu"Sahut Kwangmin—berbohong—.
"Oh baiklah,sekarang menyingkir dari situ dan kembali ke kelasmu,20 menit lagi pelajaran akan dimulai"
"Ne..Songsaenim"
    Hyolyn kembali ke mejanya dan mulai menyalakan komputernya dan fokus kepada data-data administrasi,sementara Kwangmin,dengan langkah cepat meninggalkan perpustakaan,dan tentu saja dengan buku tua itu.

                   Devil Girls

   "Darimana saja kau hah ?"semprot Youngmin ketika Kwangmin masuk ke kelas."maaf hyung,tadi aku habis dari perpustakaan dan aku menemukan ini"jawab kwangmin sambil memperlihatkan buku yang ia temukan kepada teman temannya.
"Eoh ? Buku apa itu ?"tanya Jeongmin.kwangmin menggeleng sambil mengangkat bahunya.
"Aku rasa mungkin ini semacam buku diary"kata Kim Donghyun,yang tertua dari mereka berenam.
"Dimana kau menemukannya ?"tanya Minwoo."di meja Hyolyn Saem".
   Minwoo membelalakkan matanya,begitu juga yang lainnya."apa kau ini sudah gila hah ?!"Kata Hyunseong.
"Hehe..mian hyung,aku hanya penasaran dan membawa buku ini lari"ujar Kwangmin.
"Lalu.. apa yang ingin kau lakukan dengan buku ini kwang ?"tanya Youngmin.
"Aku akan membacanya setibanya di rumah nanti"
   Donghyun menghela nafas "yasudah kau masukkan saja dulu buku itu ke tasmu,sebelum Hyolyn saem dan yang lainnya tau"katanya.Kwangmin mengangguk dan menuruti perkataan Donghyun.
   "Hey..kalian sudah tau tidak,masalah Murid kelas sebelah yang tewas mendadak itu ?"tanya Jeongmin tiba-tiba,yang lainnya menggeleng."siapa ?"tanya Minwoo.Jeongmin melanjutkan ceritanya "namanya kalau tidak salah.. Kim Heechul,anak kelas sebelah yang terkenal pandai itu.. dia meninggal baru dua hari yang lalu dan tidak diketahui penyebabnya"Ujarnya.
"Kim Hee Chul ? Mengapa aku tidak tau kabar itu ya ?"timpal Kwangmin.
"Aku juga baru dapat info ini dari Dasom"
"Kau jangan mengada ada Lee Jeongmin"kata Hyunseong
"Aku tidak mengada-ada,aku serius,jika kalian tidak percaya kalian tanya saja pada siswa siswi lainnya"kata Jeongmin mencoba meyakinkan.
"Memangnya dia ditemukan tewas dimana ?"tanya Minwoo.Jeongmin tampak mengingat-ingat "di ruang Ketua OSIS"katanya kemudian
"Ruang Ketua OSIS ?"Sanggah Donghyun,Jeongmin mengangguk."aneh"gumam Kwangmin.
  "Memangnya diantara kalian ada yang mengenal Kim Heechul itu ?"tanya Hyunseong—lagi—. "Aku tidak begitu mengenalnya,hanya saja dulu aku sempat satu tim volley dengannya dan setahuku.. Kim Heechul itu adalah mantan kekasih dari Yoon Bora"ujar Youngmin."Yoon Bora ?"sanggah Kwangmin."ya,mereka putus 2 minggu yang lalu dan setelah itu Heechul berpacaran dengan Park Jiyeon,murid dari sekolah lain".
"Hmm.."gumam Minwoo "mungkin kita bisa menyelidiki hal ini,ini akan menjadi seru !!".
"Aku setuju !"seru Kwangmin
Wajah Youngmin berubah pucat "aku tak ikut".
"Hyung..."
"Hey Jo Youngmin,bilang saja kau takut kan ?"Ledek Jeongmin.Youngmin mendelik "Anniyo!! Aku hanya malas".
"Ah..kau berbohong,kau pasti takut"
"Tidak !"
"Iya"
"Tidak !"
"Jangan berbohong"
"Baiklah ! Jika tidak percaya kita buktikan besok malam"Kata Youngmin sambil mengerucutkan bibirnya.

———
Tak tuk tak tuk

   Suara high heels dari seorang perempuan muda yang bernama Jung Hyo Lyn ini terdengar mendekati meja sang Ketua OSIS,Yoon Bora.Bora yang saat itu tengah mengurus berkas berkas pendaftaran murid baru langsung mengangkat muka dari berkas berkas itu dan langsung menghampiri Hyolyn.
   "Ada apa ?"tanyanya."aku sudah mengurus semuanya,Yoon Bora"jawab Hyolyn lalu menyerahkan sebuah lampiran dan sebuah tas plastik berisi sesuatu di dalamnya kepada Bora.Bora menerima plastik dan lampiran itu,lalu meletakkannya di Laci mejanya.
"Apa beritanya sudah tersebar luas ?"tanya Hyolyn."mungkin sudah,tapi mereka tak tau siapa dibalik semua ini Hyo".
Hyolyn tersenyum puas,ia merogoh tasnya,lalu mengeluarkan secarik foto dari dalam tasnya dan menyerahkannya pada Bora
"Dia selanjutnya"

———
   Bel istirahat berbunyi mengakhiri pelajaran sejarah yang diterangkan oleh Leeteuk Saem tersebut,suatu anugrah bagi murid murid di kelas itu juga.
   Satu persatu,siswa dan siswi berjalan meninggalkan kelas,kecuali 6 orang namja ini,siapa lagi kalau bukan Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin.Mungkin mereka akan melanjutkan pembicaraan yang tertunda tadi.
   Kwangmin memasukkan bukunya ke dalam tasnya dan menghela nafas,kemudian Minwoo berjalan mendekatinya dan duduk di bangku yang terletak di seberang bangku Kwangmin dan menghela nafas berat."pelajarannya sangat membosankan"umpatnya.Kwangmin tertawa "terima sajalah,seberapa membosankannya pelajaran pasti berguna juga untukmu nanti"tuturnya."huh..andai saja aku se-genius kau"desah Minwoo,Kwangmin—kembali—tertawa "tidak seperti itu juga".
   Tak lama kemudian,Donghyun dan yang lainnnya ikut bergabung bersama merieka berdua.
"Hey Youngmin,Kwangmin,nanti malam kita berkumpul di rumah kalian saja ya"kata Donghyun
"Tumben sekali,biasanya jika ada acara kita selalu berkumpul di rumahmu"sahut Youngmin.
"Yah..begitulah"desah donghyun "di rumahku sedang ada acara,dan ini adalah kesempatanku untuk menghindari acara membosankan itu"lanjutnya
"Apa sama membosankannya dengan Pelajaran tadi ?"celetuk Jeongmin,donghyun tak menggubrisnya.
   "Hey !! Annnyeong!"Seorang yeoja berkulit putih dan bertubuh tinggi—yang baru saja masuk kelas—menghampiri mereka bersama seorang temannya yang lebih putih darinya dan bertubuh agak kurus.
"Eoh ? Soyu-ya?"Kata Donghyun sambil berdiri dan menghampiri orang yang dipanggilnya Soyu itu."ada apa ?"sambungnya.
   Soyu tersenyum manis kepada mereka semua,lalu berkata "aku akan mengadakan pesta nanti malam,datang yaa"katanya
"Pes-ta ?"sanggah Minwoo,Soyu mengangguk."kapan ?"tanya Youngmin."nanti malam,pukul 19.00 KST".
"Tetapi hati-hati jika kalian datang ke pesta itu,karena disitu ada banyak fangirl kalian"Timpal Teman Soyu,Dasom.Jeongmin tertawa "Fangirl?!"katanya"paling-paling orang-orang itu hanya memandang kita dari wajah,aku tidak suka yeoja yang seperti itu"sambungnya.
   Soyu tertawa "ngomong-ngomong kalian sedang membicarakan apa ?"Tanya-nya kemudian."Tentang Kim Hee-Chul"Jawab Kwangmin.
Wajah Soyu berubah menjadi pucat—dan kwangmin merasa ada sesuatu yang janggal—."ada apa ?"tanya Hyunseong,Wajah soyu langsung berubah."a..anniyo~ aku hanya sedih saja,karna.. Kim Hee-Chul itu kan mantan kekasih dari temanku juga,jadi ya..begitulah"katanya.
"Memangnya untuk apa kau mengadakan pesta ? Sekarang kan bukan hari ulang tahunmu ?"tanya Donghyun.
"Tidak,aku hanya bosan dan ingin mengadakan pesta,tapi ini bukan pesta yang terlalu meriah kok"sahut Soyu,Donghyun hanya ber'oh'ria.
   "Baiklah,jika sudah selesai,aku dan Soyu keluar dulu,jangan lupa datang tepat waktu ya..bye"ucap Dasom lalu mereka berdua keluar dari kelas,kwangmin mengernyitkan dahinya.
"Bukankah kalian melihat ada yang salah ?"tanyanya.
"Mwo?"tanya Donghyun
Kwangmin terdiam,lalu menggeleng kecil."Lupakan"

———
18.45 KST

    Donghyun merapikan jas hitamnya,Hyunseong menyisir rambutnya yang kecoklatan,Minwoo sedang memilih sepatu yang tepat untuknya—agar dia bisa terlihat lebih tinggi saat acara nanti—,Jeongmin sedang sibuk di depan cermin,sementara Si kembar itu baru saja turun dari tangga—rumah mereka—.
   "Hey Jo Twins,rumah kalian keren ya,cermin kalian juga keren,kemana Orang tua kalian ?"tanya Jeongmin tanpa berpaling."mereka sedang ada urusan sehingga harus pergi ke Busan untuk beberapa waktu,em..cukup lama,5 Bulan"jawab Youngmin,Jeongmin menanggapi hanya dengan bergumam'oh' sambil tetap tidak berpaling dari cerminnya.
   "huh..gara gara pesta ini,aku jadi tidak bisa membaca buku itu"Dengus kwangmin,Minwoo tertawa"kita kan bisa membacanya setelah pesta ini selesai,oh iya mana sepatu yang cocok untukku,yang ini,atau yang ini ?"tanya Minwoo sambil mengangkat dua pasang sepatu berwarna hitam dan Biru donker kehitaman kepada Kwangmin."Terserah kau saja,tapi aku lebih suka yang berwarna biru kehitaman itu,lagipula itu kan bisa membuatmu kelihatan lebih tinggi"ujar Kwangmin."baiklah".
Donghyun merapikan Kerah jasnya dan menarik bagian bawah jas itu."Baiklah,apa kalian semua sudah siap ? Kita sudah telat,ayo cepat berangkat"

———
Di pesta
  
    Orang-orang di pesta Soyu bercengkerama dengan ria,ada yang menikmati anggur dan memakan kue,semuanya tampil cantik dan tampan,begitu juga dengan mereka,Bora,Soyu,dan Dasom yang sedang duduk di bangku taman di halaman rumah Soyu yang luas,juga tempat diadakannya pesta itu.
   "Hey soyu,dimana enam pria itu ? Bukankah tadi kau sudah mengajak mereka ?"tanya Bora,Soyu mengangkat bahunya "Molla"jawabnya."tunggu saja,sebentar lagi pasti mereka akan datang"kata Dasom.
   Benar saja,sebuah mobil Hitam besar berhenti di depan rumah Soyu,enam orang pria tampan yang kompak memakai jas warna hitam turun dari mobil itu.Seketika suasana menjadi riuh,semua yeoja di pesta itu berkerumun menyaksikan enam pria tampan yang tak lain adalah Donghyun,Hyunseong,Jeongmin,Minwoo,Youngmin,dan Kwangmin itu.Bisa dibilang,yeoja yeoja itu adalah Fangirl mereka,seperti yang dibilang Soyu saat di kelas tadi siang.

"Waah tampan sekali"
"Aaa!! Aku serasa ingin pingsan!!"
"Siapa mereka ?! Aku ingin menjadi kekasih mereka"

   Kira-kira seperti itulah yang digumamkan oleh yeoja yeoja di pesta itu,namun keenam namja itu menganggap mereka 'berlebihan',dan mereka biasa biasa saja menanggapi hal itu,dengan wajah datar dan sikap yang cool,kecuali Minwoo yang tersenyum ramah kepada semua orang di pesta itu.
  "Oh,kalian sudah datang ?"kata Soyu dan teman temannya ditambah dengan Hyolyn yang ikut bergabung bersama mereka.
"Ne"jawab Donghyun singkat.
"Oh..Annyeong Songsaenim"kata Youngmin sambil membungkuk.
"Ne,annyeong,kalian semua datang juga ?"tanya Hyolyn sambil tersenyum manis."Ya,kami semua diundang oleh Soyu untuk datang,apakah kami telat ?"Ujar Jeongmin.
"Tidak Jeongmin-ah,pesta baru saja akan dimulai,silahkan masuk"ucap Soyu.
"Ne,Gomaseubnida"
   Mereka pun masuk ke halaman tempat pesta diadakan,Semua hadirin di pesta tersebut mengerumuni Soyu yang tampak sedang ingin mengumumkan sesuatu.
"Baiklah semuanya,karna kurasa semua yang kuundang telah datang,jadi pesta siap dilaksanakan,Kalian boleh mengambil topeng yang kalian inginkan di sana"Kata Soyu sambil menunjuk Meja besar di bawah pohon mapple yang berisi setumpuk topeng.
   "Topeng?"Sanggah Donghyun "mereka tidak bilang bahwa ini adalah pesta topeng". "Justru itu malah bagus,kita bisa menikmati acara ini tanpa ada orang yang mengenal dan menganggu kita,Iya kan Jeongmin-ah ?"Kata Hyunseong sambil menyenggol pelan lengan Jeongmin,Jeongmin mengangguk.
"Ini aneh"gumam Kwangmin.
"Sudahlah,nikmati saja"kata Youngmin,lalu mereka berenam berjalan ke arah meja berisi setumpuk topeng tersebut.Keenamnya memilih topeng berwarna hitam senada dengan jas mereka agar mereka berenam lebih susah dikenali.Setelah memakai topeng tersebut,Mereka berjalan menuju meja bundar dengan enam kursi yang terletak agak di pinggir.
   Di sisi lain,seorang wanita dengan dress merah muda dan sarung tangan senada juga topeng berwarna senada, memakai jaket berbulu panjang yang sebelumnya telah ia ambil dari tasnya,dan melangkah menuju Meja tempat makanan dihindangkan.
   Ia mengambil sebuah gelas kaca,lalu mengambil sebotol anggur dan menuangkan anggur tersebut di gelas kaca.Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,semua orang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing,tak ada yang memperhatikannya,lalu ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan sebungkus serbuk obat,ia menuangkan serbuk itu pada anggur tadi dan membuang bungkusnya ke sembarang tempat.
   Selesai dengan itu,ia mengambil 5 gelas lain,dan menuangkan anggur lagi,bedanya ia tidak menuangkan serbuk obat tadi di 5 gelas anggur itu."Pelayan !"panggilnya kepada salah satu pelayan perempuan,pelayan itu pun menghampirinya.
Wanita itu menunjuk 6 gelas Anggur yang telah ia tuangkan tadi "bawa itu ke meja di pinggir sana"katanya.
Pelayan itu menurut,lalu meletakkan 6 gelas anggur tadi diatas nampan,dan membawanya ke meja yang ditunjuk.
   Dengan senyum evilnya,wanita itu menepuk-nepukkan tangannya—seperti membersihkan debu— dengan wajah puas,ia menghela nafas "Kena kau"katanya.

                   To Be Continue

Selasa, 24 Februari 2015

[Fanfiction] White Out

Title : White Out

Author : Choi Cleo a.k.a Nugraheny Pramesti.

Genre : Romance,sad

Type : Oneshoot

Rating : G

Main cast :  ~Jo Kwang Min
                     ~Kim Dae Kyung (OC)

AU: Fanfic ini terinspirasi sama lagunya Boyfriend yang Judulnya aku pake buat Judul ff ini.Ini fanfic pertama author yang dipost di blog.Maaf kalo ceritanya gaje dan amburegul Awas Typo bertebaran !! Tapi Ini semua Murni dari Otak author ! Kalo ada kesamaan kesamaan itu tidak disengaja.Oke ga perlu lama-lama langsung aja ke cerita.Oh ya,ff ini pake Point of Viewnya Kwangmin.Dan yang digaris miringin itu lirik lagu white out dalam bahasa indo.Happy reading !!

———
   Sinar matahari yang cerah,burung burung yang berkicau merdu,daun yang melambai-lambai menyambut pagiku dari luar jendela kamar,namun semua keindahan itu tak mampu menyurutkan rasa sedih yang ada pada hatiku.Kenangan itu,Tentang kau dan aku,semua hal yang kulakukan padamu dan yang kau rasakan kepadaku,entah mengapa aku merasa aku tak mungkin bisa melupakannya.Maafkan aku,Kim Dae Kyung-ah.

Berikan padaku tangan itu..
Biarkan aku memegangnya..
Boleh kan ? Kumohon..
Lihatlah itu,kau memiliki noda di pakaianmu..
Ini adalah saat terakhir aku berkata begitu padamu..

   Ingatkah kau Kyung ? Saat kita berjalan beriringan di taman.Berpegangan tangan dengan mesra dan penuh kasih sayang.Dengan segelas cappuccino hangat di tangan kita,kasih sayang itu,entah tersirat atau tersurat,aku bisa merasakannya.Noda kopi yang menetes di pakaian putihmu,dan saat aku mengatakan kata itu kepadamu.Maafkan sikapku yang dingin pada saat itu.Aku benar benar menyesal,maafkan aku..Namun kurasa,itu adalah saat-saat terakhir kata itu terucap dari mulutku yang kini beku..

Mengapa aku selalu terlambat ?
Setiap saat.. Tetapi..
Kau tetap memberiku pertanda ?

   Aku benar benar minta maaf.Aku tau kau kedinginan pada saat itu,maafkan aku,aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri.Kau butuh perhatian,aku seharusnya menyadari itu.Kau bilang kau tidak merasakan apa apa ketika aku terlambat menyelamatkanmu dari kedinginan yang mencekam ? Aku tak percaya.Maafkan aku,kau terlalu sakit.

Seperti layar yang rusak..
Penglihatanku tetap menjadi buram
Apakah kau menahan ini semua..
Sendirian ?
Air mata putih yang panas itu ?

   Hatiku,Mataku,Pikiranku.Entah apa yang aku pikirkan dan aku rasakan pada saat itu.Aku mencintaimu,Daekyung.. Sangat mencintaimu.Tapi kenapa aku memperlakukanmu seperti ini ? Apa yang merasuki pikiranku ? Sehingga membuatmu menangis karna sikapku yang sama sekali tak memberikan perhatianku kepadamu.Bulir-bulir air mata yang mengalir dari kedua pelupuk  matamu,maafkan aku,tak bisa menahannya saat itu,Aku Menyesal.

Pertama..
Ada kupu kupu dan semuanya akrab
Akhirnya..
Ada kesempatan..
Namun rusak..

   Ini kesalahanku !! Ini kesalahanku !! Siapa yang membuatmu begini ?? Jawabannya adalah aku !! Seharusnya aku memanfaatkan kesempatan indah bersamamu seperti kupu-kupu biru yang selalu ada saat kita berdua.Namun sekarang,hanya ada asap hitam yang mengepul masuk ke paru paruku.Rasa sesak ini terus menghantuiku setiap malam,air mata ini tak henti-henti mengalir dari dua pelupuk mataku.

Aku tau..
Kau sudah melalui banyak hal dariku..
Hatiku sangat sakit..
Aku menjadi gila..
Aku tidak bisa menahanmu..

    Kepergianmu,dan seiring dengan hilangnya semua kesempatan yang seharusnya bisa kumiliki.Rasa sakit apa yang kurasakan sekarang ? Rasa sakit karna kebodohanku sendiri !.Ingin rasanya aku menghapus semua kesedihanmu dan memberimu sebuah pelukan hangat yang selalu kau dambakan,mengubah kehidupanmu menjadi secerah sinar matahari.Namun apa yang kulakukan ? Aku hanya mengubah hidupmu menjadi menderita.Rasa sakit,sedih,khawatir,gelisah,aku tau kau merasakan semua itu.

Aku bisa merasakan
Bibirmu yang pahit..
Aroma rokok..
Ini adalah ciuman terakhir kita..
Jaga dirimu..
kau akan semakin jauh..

   Kenangan yang indah,namun terasa pahit.Kau pergi setelah kau mengatakan 'cinta' kepadaku.Kau pergi setelah semuanya akan menjadi indah,kau pergi setelah asap akan berubah menjadi kupu-kupu.Kencan terakhir kita yang mengasyikkan,namun yang kurasakan bagaikan aroma pahit yang menyengat.Aku menangis lagi,maafkan aku,Daekyung-ssi.

Kau cantik..
Jadi kau akan baik baik saja..
Maaf aku tidak bisa..
Menjadi seseorang bagi dirimu..

   Mata auburn itu,yang selalu menatapku dengan penuh kasih sayang.Langkah kakimu yang selalu mengejarku dengan tatapan memuja.Rambutmu yang diterpa angin sore,wajah cantikmu yang terkena sunset senja yang cantik.Entah mengapa aku baru merasakan pesona itu sekarang.Aku rasa.. kau akan baik baik saja.. dia sudah lebih baik dariku.. penyesalan ini akan kubawa selamanya..

Satu satunya hal yang aku berikan padamu adalah..
Kesepian..
Jadi aku tahu...
Aku tidak bisa berharap lebih..

   Aku tidak percaya kau berdiri di dalam gelap sendirian.Tetapi itu benar benar nyata.Taukah kau aku merindukan ketulusan cintamu itu ? Aku seharusnya memberikan kebahagian yang lebih dari yang dia berikan kepadamu.Namun apa ? Aku hanya pria bodoh yang sama dengan seekor donkey.Mengapa aku menyia-nyiakanmu ? Aku menyesal.

Mengapa aku selalu membosankan
Setiap saat?..
Aku selalu menyadarinya...
Setiap kali aku akan melaluinya..

   Aku tau aku mungkin menyebalkan bagimu.Tapi kurasa saat itu cintamu yang seputih salju mengalahkan rasa kesalmu kepadaku.Aku sangat berterimakasih.Maaf aku selalu memberikan hal yang membosankan bagimu.Sungguh.. aku tak ingin kau pergi.Air mataku mengalir lagi,maafkan aku Daekyung-ah.

Jangan Meminta Maaf..
Jangan Merindukanku..
Kau terlalu sakit..

   Kata-kata yang kau keluarkan dari mulut mungilmu.Sungguh.. itu membuatku menangis.Benarkan kau masih mencintaiku ? Benarkah kau masih merindukanku ?.Aku hanya memberikan kesepian bagimu,tapi kau adalah gadis yang baik.Itulah terakhir kali ku mengusap air matamu sebelum kau pergi.Kumohon,hilangkan bayanganku dari benakku,jangan merindukanku,jangan mengucapkan kata 'maaf' lagi,karna seharusnya akulah yang melakukan itu.Bahagialah bersamanya..

Aku akan mencoba menahan ini semua sendiri..
Seperti yang kau lakukan padaku sampai sekarang..
Saat aku mulai melihat lurus..
Kau menjadi titik dan menghilang..

   Dulu kau menyembunyikannya bukan ? Kau tak pernah mencurahkannya kepadaku,dan kepada siapapun itu.Rasa sakit hati yang membunuhmu itu,kau menyimpannya sendiri.Dan kini aku pun akan melakukan hal yang sama,aku menyimpan rasa sakit itu sendiri.Rasa sakit ketika aku perlahan menyadari pesona dan semua yang kau butuhkan,tetapi kau telah lenyap.

Tolong berbahagialah sekarang..
Biarkan aku melakukan ini untukmu
Kumohon..
Jangan menangis lagi..
Berikan semua rasa sakitmu padaku
Dan tersenyumlah..
Kumohon..
Jangan menangis lagi..
Tolong lakukan ini untukku..

                 
                   -THE END-

Yeyy !! Akhirnya selesai juga.Gimana ?? Gaje ya ?? Ngaret ya ?? Gapapa deh,namanya juga first fanfic.Reviewnya yaa !! (*^﹏^*)